blank
Kepala Desa Plumutan, Suji Hariyanto (mengenakan blangkon) saat berbaur ikut berjoget dengan warganya ditengah kegiatan Bersih Desa yang digelar Dusun Krajan, Desa Plumutan, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Selasa (16/7). (Foto: Erna)

UNGARAN – Tradisi ‘Bersih Desa’ yang digelar Dusun Krajan, Desa Plumutan, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang mampu menyedot animo masyarakat setempat, Rabu  (17/7).

Kegiatan berlangsung tiga hari berturut-turut sejak awal pekan itu menampilkan beragam kebudayaan lokal.

‘Nguru-uri’ Budaya Jawa’ sekaligus mempertahakan kearifan lokal menjadi alasan pemuka Dusun Krajan, Desa Plumutan menggelar ‘Bersih Desa’ ini.

Warga terlihat antusias ambil bagian baik mengisi acara atau pun cukup mencari peluang menjajakan makanan kecil di sekitar lokask utama yakni di depan pekarangan rumah warga.

Seperti yang terlihat Selasa (16/7) siang, warga berbagai kalangan turun kejalan membetuk barisan dengan mengenakan berbagai kostum unik nan menarik.

Tak lupa, sebagian warga juga mengusung gunungan hasil bumi sebagai Gunungan biasa dirangkai dengan berbagai macam hasil bumi.

Gunungan hasil bumi ini sebagai simbol wujud sukur atas panen yang sudah diperoleh. Seperti sebuah persembahan kepada Tuhan.

Gunungan yang dirangkai dengan indah dan artistik akan diarak keliling dimana ritual diadakan. Setelah didoakan nantinya boleh untuk menjadi rebutan siapa saja yang ingin menikmati.

blank
Sejumlah laki-laki dewasa mengusung gunungan berisi hasil bumi ditengah kegiatan Bersih Desa yang digelar Dusun Krajan, Desa Plumutan, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Selasa (16/7). (Foto: Erna)

Mambawa Rezeki

Bahkan dalam kalangan sosial tertentu apa yang diperoleh saat berebut Gunungan itu akan disimpan. Karena dipercaya membawa rezeki atau berkah bagi sebagain orang yang masih memeang teguh kultus tersebut.

Kepala Desa Plumutan Suji Hariyanto kepada wartawan yang menyambanginya sebelum kegiatan menuturkan, kegiatan ‘Bersih Desa’ ini sebuah momen menumbuh-kembangkan budaya setempat.

“Karena Bersih Desa ini sebagai salah satu momen kirab budaya dalam upaya Desa Plumutan ingin menumbuhkambangkan budaya setempat,” kata Suji Hariyanto Selasa (16/7).

Ia juga ingin menampilkan keberhasilan warga Desa Plumutan, yang dulunya dikenal sebagai salah satu desa tertinggal di Kabupaten Semarang namun kini telah berkembang pesat.

“Sekarang dengan semangat dan motivasi yang diperoleh, SDM Desa Plumutan bisa berkembang menjadi (SDM) yang kreatif. Selain tentunya, kami juga ingin mengenalkan budaya Desa Plumutan sebagai salah satu wilayah di Kecamatan Bancak menjadi Desa Wisata,” paparnya.

IPendukung Desa Wisata itu, diakuinya adalah seperti sekarang ini yakni adanya sejumlah kegiatan nguri-uri budaya Jawa seperti yang kami lakukan saat ini.

Untuk itu, ia berharap kegiatan Bersih Desa dapat terus dipertahakan warganya,” imbuh Suji Hariyanto.

 

SuaraBaru.id/Erna