blank
Ribuan lampion warna-warni dipasang untuk menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2570. Lampion Tahun Babi Tanah ini, menghiasi Kota Bengawan dan menjadi magnit daya tarik ribuan pengunjung.(suarabaru.id/bp)
SOLO -Ribuan lampion Tahun Babi Tanah 2570, menyala warna-warni menghiasi malam Kota Bengawan, utamanya di seputar Pasar Gede Surakarta dan sekitarnya. Yakni lokasi yang berdekatan dengan Kelenteng Tien Kok Sie di Surodiprajan Jalan RE Martadinata Nomor: 14 Solo. Dengan titik pusat di Tugu Jam Pasar Gede, di Jembatan Kali Pepe Solo dan sekitarnya, memanjang ke ruas Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan Jenderal Sudirman. Juga di titik Kelenteng Poo An Kiong Jayengan, Serengan di ruas jalan Yos Sudarso Nomor: 122 Solo.

Berdasarkan Astrologi China yang ditetapkan Dinasti Han pada kalender lunar (bulan), Tahun Baru Imlek 2019 Masehi atau Tahun 2570 China, dikenal sebagai Tahun Babi Tanah. Perayaannya akan dimulai pada hari Selasa (5/2) lusa. Orang-orang bershio Babi adalah mereka yang lahir pada Tahun 1935, 1947, 1959, 1971, 1983, 1995, 2007, 2019, dan 2031. Tahun Babi Tanah diramalkan akan menjanjikan keberuntungan dan berkah bagi semua Shio. Tahun babi tanah menjadi waktu yang baik dalam hal keuangan dan investasi. Juga diprediksi pada tahun babi tanah banyak cinta dan kasih sayang sepanjang tahun, sebab babi disinyalir membawa sukses di hampir seluruh aspek kehidupan.

Kalender Tionghoa menuliskan ada 12 shio. Yakni tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing  dan babi. Ke 12 shio itu dilengkapi dengan lima unsur alam, yakni tanah, emas, air, kayu dan api, yang memberikan pengaruh menghasilkan dan menghancurkan. Boneka 12 shio juga dibuat lampion, yang keberadaannya menjadi magnit daya tarik ribuan pengunjung sepanjang siang dan malam hari di Kota Solo. Mereka berbondong-bondong datang untuk menyaksikan dan berswafoto serta membuat foto bernilai seni. Utamanya di titik Tugu Jam Pasar Gede yang menjadi ikon Kota Solo, dan di Jembatan Kali Pepe depan Kantor Walikota Surakarta yang dipasangi gerbang penyambutan Tahun Baru Imlek 2570. ”Pemasangan ribuan lampion Imlek ini, tumbuh menjadi event kemeriahan wisata malam di Solo yang dikenal sebagai kota tidak pernah tidur,” ujar Dewi warga Mojosongo, Solo.

Sebagaimana diberitakan, Ketua Panitia Imlek Bersama 2019 Surakarta, Sumartono Hadinoto, menyatakan, jumlah lampion yang dipasang sebanyak 5.000 buah dengan aneka jenis ukuran dan warna-warni. Kemunculan lampion warna-warni kali ini, sekaligus sebagai penggambaran keragaman dalam Bhineka Tunggal Ika Nusantara menyambut tahun politik 2019 di Tanah Air. Ribuan lampion ini dinyalakan selama sebulan terhitung mulai Minggu (27/1) lalu. Juga dipasang dua set lampion ukuran besar berupa boneka hewan sebagai simbol dari 12 shio. boneka lampion Panakawan dan lampion boneka Babi ukuran besar sebagai simbol Tahun Bari Imlek 2570.

Pantauan suarabaru.id, Sabtu malam (2/2), menemukan banjir orang yang ingin melihat lampion Tahun Babi Tanah 2570, membuat arus lalu lintas yang mengarah ke kompleks Pacinan Pasar Gede dan sekitarnya, menjadi macet, ruwet dan tersendat. Apalagi di seputar lokasi keramaian lampion digelar pasar malam. Sebagian ruas Jalan Urip Sumoharjo ditutup dan berlaku rekayasa searah. Perayaan Imlek tahun ini juga dibarengi Grebeg Sudiro 2019 dimeriahkan pentas seni, bazar, dan lomba vlog atau video blog. Rangkaian Grebeg Sudiro 2019 dimulai Tanggal 17 Januari sampai dengan 5 Februari 2019.(suarabaru.id/bp)