blank
ASAL KENYA : James Gikunya Kiranja (Kenya), didampingi Hery Sutiyono, dan H. Kunto Aji, diperkenalkan panitia lomba lari Blora 10K di kantor Dinporabudpar Blora. Foto : Wahono

BLORA – Pendatar lomba lari Blora Run 10 kilometer dan 5 kilometer (Blora 10K), terus berdatangan ke tempat-tempat pendaftaran, baik di sektetariat KONI, kantor Dinporabudpar, dan mendaftar secara online.

Bahkan ada sedikitnya 11 calon peserta dari Malaysia dan Singapura, terpaksa gagal turun di Blora 10K, karena transportasi udara dan kereta api (KA) dari Jakarta ke Blora full booking (pemesanan penuh). “Baru saja 11 pelari Malaysia dan Singapura batal diri ikut Blora 10K, karena transportasi Jakarta-Blora penuh,” jelas Hery Sutiyono, Kamis (20/12).

Menurut Ketua Panitia Pelaksana (panpel) Blora 10K yang juga pelatih PASI (cabor atletik) tersebut, 11 pelari mencanegara itu berminat sekali ikut turun meramaikan Blora Run 2018, tapi terkendala sarana transportasi.

Hery sudah memberikan alternatif lain dengan menumpang angkutan darat bus, namun pelari Malaysia dan Singapura menyatakan keberatan, mereka belum memberi jawaban kesediaannya. “Misal dapat tiket Bandara Surabaya atau Semarang, panpel siap menjemputnya,  maklum ini berbarengan perayaan Natal dan tahun barunan,” katanya.

Pelajar

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora, H. Kunto Aji, menyatakan kegembiraanya anyak peserta luar Blora yang antusias ikut turun di Blora 10K. Tidak hanya luar Jateng, sejumlah pelari manca negara sudah memastikan ikut di lomba lari yang akan digelar pada Minggu, 23 Agustus 2018, dan saat ini sebagian sudah berada di Kota Sate.

Diberitakan sebelumnya, lomba lari Blora Run 10 kilometer dan 5 kilometer (Blora 10K), menarik perhatian sejumlah pelari manca negara, diantaranya James Gikunga Karanja asal Kenya. Pelari internasional juara Semarang 10K sudah mendaftar resmi untuk meramaikan lomba lari di kota sate tersebut. Selain James, pelari elit manca negara lainya juga sudah bersiap ikut lomba.

Pelari itu antara lain Elizabeth Wanda, Hillary Kipkeny, Miller Kipreeto, Sharon Jeruto, Denis Isika, Jackline Nzivo, Samson Karega Kamau, Charles Kipkorir Kipsang, terbanyak adalah atlet asal Kenya. Para pelari mancanegara itu pernah menjuarai sejumlah lomba 10-K di beberapa kota di Indonesia, salah satunya James Gikunga Karanja, pelari asal Kenya yang baru saja menjuarai Semaran 10K.

Para pelari itu, berambisi keluar sebagai juara satu, dua dan tiga untuk kategori (keas) elit internasional, dengan line start dan finishg di jalan Pemuda, depan kantor Bupati Blora. Lomba lari Blora 10-K tahun ini, panitia membagi empat kategori, elit internasional,  umum nasional menempuh jarak 10 kilometer, kategori pelajar pelajar nasional, dan kategori pelajar Blora jarak 5 kilometer.(suarabaru.id/wahono)