blank
BERPOSE BERSAMA: Para juara Semarang 10K kategori open putra berpose bersama Walikota Semarang Hendrar Prihadi, Siti Atiqoh Ganjar Pranowo dan pihak Gets Hotel Liem Chie An. Foto: Ist

SEMARANG-Walikota Semarang Hendrar Prihadi yang melepas peserta Semarang 10K mengaku puas dengan kesuksesan penelenggaraan even Semarang 10 K. Ini  adalah embrio sebelum pihaknya menggelar ajang lari 21 km atau half marathon.

”Target kami adalah half marathon. Dan berkaitan dengan pariwisata, tentu ke depan nantinya berbeda-beda tema. Misalnya 10K ini kan temanya heritage ya tentunya melewati cagar budaya dan kesenian khas Semarang. Lain waktu temanya bisa agriculture atau pariwisata yang menuju ke desa-desa,” katanya.

Komisaris PT Pesona Indah Gets (Gets Hotel) Lim Chie An yang mendukung even ini, mengaku bahwa 10K diibaratkan ‘tes ombak’ guna mengetahui daya minat pelari dan sambutan masyarakat. Dan dia bersyukur, even pertama ini berlangsung sukses.

”Saya ingin tahun depan bisa digelar half marathon dengan 5.000 peserta, jangan buru-buru menggelar marathon. Kita persiapkan  secara matang dulu half marathon. Jangan kesusu nanti kejlungub,” ujar penggagas Borobudur Marathon itu.

Gelombang dukungan digelarnya half marathon mengalir dari pemangku kepentingan di Semarang. Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi mendukung kegiatan lari yang bernapaskan spirit sport tourism seperti 10K yang tahun depan akan dirintis half marathon.

”Apa pun lomba lari untuk kepentingan promosi wisata, dan menimbulkan dampak ikutan ekonomi masyarakat tentu kami dukung. Tahun ini kami menganggarkan Rp 12 M untuk Semarang 10K, dan tahun depan bisa mencapai Rp 15 M,” kata politisi yang menjajal akting di layar lebar melalui film Bisikan Arwah tersebut.

Dominasi Juara

Para pelari negara Kenya, mendominasi lomba lari Semarang 10K kategori open (internasional) yang mengambil start dan finish di Jalan Pemuda, kompleks Balaikota Semarang, Minggu (16/12).

Runner Kenya, James Gikunga Karanja tampil sebagai tercepat di kelompok putra dengan torehan waktu 31,56 detik. Juara kedua dan ketiga ditempati rekan senegaranya Samson Karega (00:32:08) dan Charles Kipkorir Kipsang (00:33:00).

Sedangkan di kelompok putri kategori open, Jackline Nzivo (Kenya) menjadi terbaik catatan waktu 37,29 detik, disusul Elizabeth Wanza (Kenya/00:38:45) dan pelari Indonesia Elmi Rahmiyati (00:50:27). Juara I-III masing-masing mendapatkan uang pembinaan Rp 13 juta, Rp 11 juta dan Rp 9 juta.

Sementara itu, di kategori nasional, juara I-III putra Nurshodiq (00:33:10), Nugroho (00:34:11) dan Azehari Naskuri (00:34:28).

Hal menarik terjadi di bagian putri, ketika pelari Asian Games asal Kabupaten Dairi (Sumut) Odekta Elvina Naibaho mengalahkan idolanya, Triyaningsih. Juara Jakarta International 10K dan TNI Half Marathon 2018 itu menyentuh garis akhir dengan waktu 37,34 detik. Disusul Pretty Sihite (00:39:40) dan Septina Dita Sari (00:41:22). Triyaningsih sendiri berada di urutan ke-10 dengan waktu 44,18 detik).

”Saya masih dalam penyembuhan cedera. Keikutsertaan saya hanya untuk refreshing saja, dan menyusuri kenangan di Kota Semarang. Saya suka Kota Lama dan Lawang Sewu,” kata Triyaningsih, juara keempat 10K di Borobudur Marathon, November lalu itu.

Hasil Lengkap

Berikut pemenang lengkap  kategori nasional putra: 1. Nushodiq  (00:33:10), 2. Nugroho  (00:34:11), 3. Azehari Naskuri, Indonesia (00:34:28), 4. Noce Matital (00:35:29), 5. Ari Swandana (00:35:31), 6. Ferry Junaedi (00:36:44), 7. Bambang Oktovianus (00:37:03), 8. Abdul Rosid (00:37:27), 9. Heri Poriono  (00:37:53), 10. Sukarno (00:38:25).

Nasional Putri: 1. Odekta Elvina Naibaho (00:37:34), 2.Pretty Sihite  (00:39:40), 3.  Septiana Dita Sari  (00:41:22), 4. Novita Andriyani (00:41:40), 5. Pega Anggraini (00:42:02), 6.  Vera Febrianti (00:42:47), 7. Nani Dwi Purwati (00:43:26), 8.Siti Muawanah (00:44:08), 9. Risa Wijayanti  (00:44:27), 10. Triyaningsih (00:44:48). (suarabaru.id/sl)