blank
Kasi Olahraga Wonogiri, Sarko (kiri) mendampingi Kabid Pemuda Olahraga, Joko Nugroho (kedua dari kiri) foto bersama dengan para atlet difabel peraih medali Peparprov Tahun 2018. Mereka mempersembahkan 6 medali emas, 5 perak dan 8 perunggu.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Pelaksanaan Pekan Paralimpik (Peparkab) antar-Sekolah Luar Biasa (SLB) Kabupaten Wonogiri Tahun 2018, Kamis (13/12), diawali dengan upacara pembukaan yang dilaksanakan di Gedung Olahraga (GOR) Girimandala Kabupaten Wonogiri. Event yang dilkhususkan bagi para atlet difabel ini, diikuti oleh 250 peserta datang dari 7 kontingen SLB se Kabupaten Wonogiri.

Peparkab Tahun 2018 ini, secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata Kabupaten Wonogiri, yang diwakili oleh Kabid Pemuda Olahraga, Drs Joko Nugroho. Peparkab kali ini, mengambil tema ”Membangun kebersamaan dan meningkatkan prestasi disabilitas Kabupaten Wonogiri.” Dengan subtema ”Menembus batas meraih prestasi.” Dalam Peparkab ini, dipertandingkan empat cabang olahraga (Cabor), terdiri atas atletik, bulu tangkis, tenis meja dan boce. ”Masing-masing cabang untuk putra dan putri,” jelas Joko Nugroho. Bersamaan itu, diserahkan uang tali asih kepada para atlet pelajar yang meraih medali di Popda Provinsi Jateng Tahun 2018. Terdiri atas sebanyak 10 siswa peraih medali emas, 5 perak dan 16 perunggu.

Ditambahkan oleh Kasi Olahraga Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata Kabupaten Wonogiri, Sarko SSos MM, tujuh kontingen yang mengikuti Peparkab Tahun 2018, terdiri atas dua Kontingen dari SLB di Kecamatan Wonogiri, berikut masing-masing satu SLB dari Kecamatan Ngadirojo, Baturetno, Purwantoro, Tirtomoyo, dan dari SLB Kecamatan Wuryantoro. Venue pertandingan digelar di komplek GOR Girimandala Wonogiri, dan di Stadion Pringgondani Wonokarto, Wonogiri.

Para atlet dan pihak wasit yang mengikuti dan terlibat dalam pelaksanaan Peparkab, diserukan untuk menjunjung tinggi sportivitas. Kabid Pemuda Olahraga, Joko Nugroho, menyatakan, Peparkab ini bertujuan untuk mencari bibit-bibit unggul berbakat olahragawan, dari kaum penyandang disabilitas dlam upaya mempersiapkan kontingen Kabupaten Wonogiri dalam menghadapi Pekan Olahraga Paralimpik Provinsi Jateng tahun mendatang.

Pencarian bibit unggul berbakat ini, penting dilakukan sebagai upaya memperbaiki peringkat Kabupaten Wonogiri di tingkat regional Jateng. Kata Joko, pada Pekan Olahraga Paralimpik Provinsi Jateng Tahun 2018 di Solo, Wonogiri menempati peringkat 10 besar. Dengan perolehan 6 medali emas, 5 perak dan 8 perunggu. Enam emas yang diraih oleh Kontingen Kabupaten Wonogiri, dipersembahkan oleh atlet Wahyudi, Awin Listyorini dan Winarni. Ketiga atlet ini masing-masing mendapatkan dua medali emas dari cabang olahraga yang diikutinya. Yakni dari cabang balap kursi roda, tolak peluru, dan lempar lembing.

”Saya hanya mendapatkan medali perak dari cabang olahraga tenis meja,” ujar Sutadi, atlet disabilitas asal Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri. Dalam Peparkab Kabupaten Wonogiri Tahun 2018, Sutadi, tampil menjadi wasit pertandingan tenis meja yang digelar di GOR Girimandala.(suarabaru.id/bp)