blank
MEDIS : Tim media RSU Soeprapto Cepu, Kabupaten Blora, melakukan autopsi terhadap korban Sanatin. Foto : Ist.

BLORA – Kompleks lokalisasi Nglebok, Kecamatan Cepu, Blora, digegerkan kejadian tewasnya kakek Sanatin (65), diduga sakit jantung usai jajan dengan salah satu PSK.

Warga Wado, Kecanatan Kedungtuban, Blora, ditemukan tidak bernyawa di kamar Lusiana (45).

“Usai main cinta dengan Lusiana, Sanatin ditemukan tewas tergeletak lantai kamar,” ungkap Yuliana Wulandari (37), salah satu saksi pada penyidik Polsek Cepu.

Kapolres Blora AKBP Saptono melalui Kapolsek Cepu AKP Slamet Riyanto, Senin (20/8), membenarkan kejadian itu, memeriksa sejumlah saksi, dan mengamankan barang bukti (BB).

“Dapat laporan ada tamu di Nglebok MD, kami langsung datang ke TKP,” jelasnya.

Hasil medis dokter Irsyad dari RSU Soeprapto Cepu, di tubuh Sunatin tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, dan diduga meninggal akibat serangan jantung.

Kejang-Kejang

Diperoleh keterangan, pada Minggu malam (19/8) sekitar pukul 21:30 WIB, korban datang ke kompleks lokalisasi Nglebok, Kelurahan Tambakrono, Cepu.

Malam itu, Sanatin mengencani Lusiana hingga pukul 22:00 WIB, dan saat wanita yang dikencani keluar dari kamar mandi, terkaget melihat tamunya terjatuh di lantai kamar dalam kondisi kejang-kejang.

Dengan perasaan panik, Lusiana, warga Desa Waru, Kecamatan Jepon, Blora,  bergegas minta tolong kepada Yuliana Wulandari, wanita asal Jepara.

Selain kepada Yuliana, Lusiana juga minta bantuan kepada warga Nglebok, namun Sanatin keburu sudah meninggal dunia (MD).

Malam itu juga, perwakilan warga Nglebok melapor ke Polsek Cepu, sejumlah pertugas datang untuk olah TKP, dan membawa korban RSU Cepu.

Kapolsek Cepu AKP Slamet Riyanto, menambahkan jenazah korban sudah diserahkan ke pihak keluarga.

“Selain minta hasil visum, dan memeriksa saksi-saksi, jenazah kami serahkan keluarganya,” jelas Kapolsek Cepu. (suarabaru.id/Hn)