DEMAK (SUARABARU.ID)– Nguri-nguri tradisi dan budaya peninggalan leluhur sampai saat ini masih terus dilakukan warga Desa Kebonsari, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak. Setiap tahunnya menjelang Bulan Muharam atau Suro, warga setempat melaksanakan selamatan atau bari’an.
Uniknya, selamatan ini dilakukan sebanyak tujuh kali berturut-turut setiap Kamis sore di empat lokasi serentak, dipojok desa hingga 1,5 bulan ke depan. Selamatan hari pertama dilakukan Kamis kemarin (9/7/2020), dan akan terus berlanjut hingga Kamis terakhir di Bulan Suro.
Mantan Pj Kepala Desa Kebonsari Wahyu Eko Pujianto mengatakan, kegiatan selamatan tahunan ini dilaksanakan di empat lokasi pojok desa secara serentak, dan dipimpin seorang tokoh agama terdekat.
BACA JUGA : Djarum Foundation Serahkan Bantuan Penanganan Covid-19 di Demak
”Ini dilakukan selama kurang lebih 1,5 bulan ke depan tiap Kamis sore. Selamatan diikuti warga desa dengan bersedekah membawa menu masakan yang berbeda beda. Setelah didoakan dilanjutkan dengan makan bersama,” kata Wahyu Eko.
Sedangkan di hari Kamis akhir di Bulan Muharam nanti, diakhiri selamatan dengan menyembelih kambing, sebagai menu utama selamatan.
Ditambahkan Eko, tujuan selamatan ini selain bersedekah dan ungkapan rasa syukur atas kenikmatan yang diberikan Tuhan, juga dimaksudkan agar masyarakat Desa Kebonsari diberikan keselamatan, rezeki yang berkah, dipermudah segala urusan dan diberikan kesuburan tanah, dengan hasil bumi yang melimpah.
”Selamatan seperti ini sudah dilakukan sejak dahulu. Kami selaku generasi sekarang, tinggal meneruskan dan nguri-uri budaya maupun tradisi desa. Dan Insya Allah langgeng, tidak dilupakan generasi penerus nanti,” pungkas Wahyu Eko.
Rudy-Riyan