JEPARA (SUARABARU.ID) – Dalam rangka harlah kedua Yayasan Pondok Pesantren An-Najah Petekeyan Tahunan Jepara, panitia menghadirkan Gus Ghofur sapaan dari nama lengkap Dr. KH. Abdul Ghofur Maimun, Lc, MA sebagai pembicara inti, mauidhah hasanah. Harlah yang dikemas Pengajian Umum NU dan Peringatan Maulud Muhammad SAW tersebut dihadiri pengunjung dari warga desa Petekayan dan sekitarnya.
Dalam pengajian tersebut Gus Ghofur menegaskan kepada para jamaah untuk senantiasa ngaji dan ngaji dalam kondisi apapun. “Kanjeng nabi itu tugasnya menyampaikan kepada siapa saja, meskipun nabi tau perbedaan karakter para sahabat makanya kita penting ngaji,” tandas Gus Ghofur yang didengarkan dengan seksama oleh para jamaah.
Pengajian yang juga dihadiri oleh para alumni Sarang tersebut menjadi momentum untuk saling bersilaturrahim sesama santri sekaligus menyambung rasa bukti penghormatan sebagai santri kepada Mbah Maiumun Zubair selaku pengasuh Pesantren Al Anwar Sarang yang meruapakan Ayah dari Gus Ghofur. “kita pingin hormat dan takdzim kepada Gus Ghofur”, tandas KH. Abi Jamroh sebagai alumni Sarang yang juga pengasuh Pesantren Al Anwar Mantingan Jepara.
Sementara dalam sambutan sebagai pengasuh pesantren, KH. M. Shohibul Itmam yang juga menjadi Wakil Katib Syuriah PWNU Jawa Tengah tersebut, menegaskan pentingnya untuk selalu khidmah kepada masyarakat dan ummat dalam kondisi apapun.
“Kita akan selalu siap kolaborasi dengan semua pihak untuk Khidmah pada ummat, perbedaan bukan memisahkan tetapi sebaliknya menguatkan diantara kita semua dalam berkhidmah,” tandasnya.
Selain itu KH. Shohibul Itmam juga mengajak untuk selalu mengaji dan bergabung dalam majlis taklim yang sudah berjalan di lingkungan Masyarakat Pondok An-Najah yaitu mengikuti pengajian setiap senin malam selasa, kitan Nashaihul Ibad dengan dzikir tahlil mujahadah serta pengajian Ahad pagi, kajian Kitab Tafsir Jalalain.
Kehadiran Gus Ghofur dalam pengajian di pondok An-Najah Petekeyan Tahunan Jepara tersebut diharapkan menjadi pijakan awal untuk membangun kesadaran beragama yang lebih kuat ditengah massifnya berbagai aliran yang mempengaruhi ajaran ahlussunnah waljamaah.
“Kita perlu dan harus bersinergi dalam menguatkan ajaran NU ditengah maraknya aliran yang massif masuk kepada lingkungan kita”, tegas KH. Shohibul Itmam diakhir sambutanya.
Diharapkan kehadiran Gus Ghofur bisa menjadi pemicu bagi masyarakat desa Petekeyan khususnya untuk selalu mengaji dalam menyikapi berbagai persoalan dan dinamika masyarakat yang melanda saat ini.
Hadepe – S