blank
Bupati Kendal dr Mirna Annisa, M.Si, sedang memberikan sembako kepada salah satu warga.(FOTO:SB?Agung).

KENDAL(SUARABARU.ID)- Bupati Kendal Mirna Annisa, bersama kepala dinas terkait, melaunching Kampung Tangguh Nusantara, di Desa Tratemulyo, Kecamatan Weleri, dengan didahului pemukulan Gong, Selasa(16/6).

Pada kesempatan ini, bupati mempertanyakan kepada masyarakat setempat, apakah selama terjadi pendemi Covid-19 ini sudah ada bantuan dari pemerintah atau belum baik berupa sembako maupun yang lainnya.

“Berapa masyarakat yang perlu kami maksimalkan dan kami bantu perekonomiannya,”tanya bupati kepada warga sekitar dan tamu undangan.

Sebelum menyerahkan puluhan paket sembako kepada warga kurang mampu dan warga terdampak Covid-19, bupati juga menanyakan kepada Ketua Gugus Covid-19 desa setempat, berapa jumlah paket sembako yang akan diberikan.

Ketua Gugus Covid-19 Desa Tratemulyo, Abdul, mengaku bahwa, pihak desa mengajukan sebanyak 99 paket sembako, yang berisi 15 kg beras , 2 kg gula pasir dan 1 liter minyak goreng. Namun yang baru direalisasi hanya baru 50 paket sembako.

Mendengar jawaban dari ketua Gugus Covid-19 ini, akhirnya bupati meminta kepada Tim Gugus Covid-19 Pemkab. Kendal yang menangani bantuan ini untuk memberikan kekurangannya 49 paket sembako tersebut.

Bupati berharap tim Gugus Covid- 19 Desa Tratemulyo ini untuk terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar dengan diresmikannya Desa Tangguh Nusantara ini bisa berjalan dengan aman, damai dan lancar tak kurang suatu apapun.

Camat Weleri Nurkholis, mengatakan, sejak adanya pandemi Covid-19 ini, pemerintah desa (Pemdes) sudah menggeser kegiatan dana desa(DD) sebanyak 3 kali penggeseran.

Yang pertama kegiatan, pencegahan Covid-19 dan yang kedua serta ketiga adalah Bantuan Langsung Tunai(BLT) kepada masyarakat terdampak Covid-19, dan semuanya bisa berjalan dengan lancar tanpa halangan suatu apapun.

Menurut Nurkholis,dalam upaya pencegahan Covid-19 ini, disamping pemedes melaksanakan kegiatan- kegiatan dimasing- masing desa, pihaknya juga berupaya melakukan pencegahan lewat kegiatan- kegiatan perekonomian.

“Yang pertama yaitu melakukan rapid test sebanyak dua kali, dan mendapatkan lima orang yang reaktif dan sekarang sudah kembali sehat, alias negatif,”kata Nurkholis.

Pada saat ini, kata Nurkholis, bahwa untuk wilayah Kecamatan Weleri sudah ada 16 desa rumah singgah. Dan yang sudah digunakan ada di Desa Karanganom dan Desa Payung.

“Yang lainnya tidak digunakan karena isolasi sendiri di rumah,” terang Nurkholis.

Kemudian untuk wilayah Weleri Jogo Tonggo, sudah tersebar di 16 desa. Dan untuk Desa Tangguh Nusantara ada enam desa.

“Tangguh kesehatan, tangguh ekonomi, dan tangguh komunikasi semua berjalan dengan baik,”pungkas Nurkholis.Agung-mm

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini