WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Wonogiri, Waluyo, mengimbau, masyarakat jangan mengecoh pemadam kebakaran (Damkar) dengan menyampaikan informasi palsu.
”Bila memang tidak ada kebakaran, jangan kemudian menelpon Damkar,” tegas Waluyo. Sebab telah menjadi kebiasaan, begitu ada telepon kejadian kebakaran, Tim Damkar Pemkab Wonogiri sigap menanggapinya untuk segera meluncur ke lokasi. Tapi disayangkan, ada warga masyarakat yang tega menyampaikan informasi palsu.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Damkar Pemkab Wonogiri, Joko Santosa, menyatakan, beberapa hari lalu Tim Damkar dikecoh oleh kontak telepon dari warga yang tidak bertanggungjawab. Yang menyampaikan informasi kalau di Dusun Nglogung, Desa Kerjolor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, ada kebakaran. ”Tapi ketika didatangi ke lokasi, ternyata tidak ada kebakaran,” jelas Joko Santosa.
Berakibat Fatal
Tindakan warga yang mengecoh Damkar, itu sangat disayangkan. Sebab, manakala di lain tempat ada kebakaran, bisa jadi penanganannya menjadi terlambat dan dapat berakibat fatal. Karena Tim Damkar yang saat itu piket, terlanjur mendatangi lokasi penelpon awal yang ternyata palsu tersebut.
Kepala UPTD Damkar Wonogiri, Joko Santosa, berupaya memberikan pelayanan prima. Tidak saja memadamkan kebakaran, tapi juga melayani permintaan masyarakat untuk menangkapkan ular, biawak dan ngundhuh sarang tawon (lebah).
Pimpinan Regu Damkar Wonogiri, Sriyanto, menyatakan, baru saja diminta untuk menangani sarang tawon endhas (Vespa affinis) di dua lokasi. Yakni di SMK Negeri 1 Wonogiri dan di rumah Gino di Dusun Sidokriyo, Desa Kerjolor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Sarang tawon endhas di dua lokasi tersebut makin membesar dan menggangu aktivitas.
Disengat 4 Kali
Kepala SMK Negeri 1 Wonogiri, Gunarsi, minta Tim Damkar untuk menanganinya. Sebab letak sarangnya berada di lokasi tempat wudlu depan Musala. Pernah ngentup (menyengat) penjaga sekolah, Joko, sebanyak empat kali. Beruntung bagi Joko, karena termasuk tahan sengatan, sebab dia memiliki batu Badar Besi dan Kayu Setigi yang dapat dimanfaatkan untuk mengobatinya.
Sriyanto, menyatakan, tawon endhas yang bersarang di SMK Negeri 1 Wonogiri, termasuk jenis kendhit yang pada sebagian badannya ada warna kuning melilit. Dia hapal jenis lebah, karena sering diminta warga untuk menanganinya. ”Yang kendhit termasuk tawon ganas dan membahayakan, sengatannya dapat mematikan,” jelasnya. Untuk itu, sarangnya kemudian dimusnahkan memakai obor api.
Tim Damkar Wonogiri juga pernah diminta untuk menangkap biawak demi memenuhi permintaan warga di Lingkungan Kaloran, Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Kemudian penangkapan ular besar, dilakukan di wilayah Kecamatan Puhpelem (70 kilometer arah timur laut Kota Wonogiri).
Bambang Pur