JEPARA (SUARABARU.ID)- Ada yang berbeda pada Senin malam, (1/6) bersamaan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2020, bertempat di markas Forum Jurnalis Warga Slagi, Pakis Aji, Jepara, telah diluncurkan secara resmi situs kitajepara.com. Situs dengan motto “Menggagas Jepara Optimis” ini dibangun oleh para warga dengan semangat terbuka dan setara. Karena berbasis pada jurnalisme warga (citizen journalism) maka para penulis atau penyumbang materi di dalamnya adalah masyarakat yang peduli dan mendukung pembangunan Jepara dalam pengertian yang luas.
“Secara umum, pembangunan situs ini diharapkan dapat mendukung penguatan literasi dan wawasan serta sikap kritis warga masyarakat. Semangat yang dibangun adalah kesetaraan, toleransi, inklusivisme, antirasis, berdasar pada jurnalisme optimis dan positif”, demikian disampaikan oleh Iskak Wijaya, salah satu penggagas situs ini.
Bermula dari keyakinan tentang perlunya berita atau informasi beraura optimis dan positif, beberapa orang menyepakati perlunya dibuat situs berbasis jurnalisme warga yang membangkitkan semangat masyarakat Jepara. Para penggagas awal adalah Brodin Fahrudin, Djati Utomo, dan Iskak Wijaya. Gagasan inipun disambut baik dan didukung beberapa pihak, seperti Hadi Priyanto, Danang Kristiawan, Ahmad Saefudin, dan lain-lain.
“Dari awal kita ingin berbagi informasi antar warga dengan muatan atau isi yang tidak hanya berdasar pada bad news is good news – berita buruk adalah berita yang baik. Kita mengajak semua warga untuk mengisi dan menulis di situs ini agar meningkatkan kekuatan literasi masyarakat dan tentunya semangat optimis itu sendiri”, kata Brodin Fahrudin selaku koordinator Sidang Redaksi.
Dengan tetap mempertimbangkan protokol kesehatan dalam menghadapi Covid-19, acara ini didesain secara sederhana dalam bentuk siaran langsung melalui akun Facebook Kita Jepara. Hanya sekitar belasan orang yang hadir di lokasi. Di antaranya wartawan senior Hadi Priyanto, seniman-budayawan Didin Ardiansyah, penulis rubrik filsafat Danang Kristiawan, penulis rubrik gagasan Ahmad Saefudin, penggiat wacana perempuan Veronica, pengukir senior Tahar Ahmed, ahli bekam Mukhlisin, ketua BPD Desa Tahunan Ulil Abshor, penggiat layang-layang Teni, dan beberapa warga lain.
Beberapa tanggapan dari masyarakat muncul, yang pada umumnya mendukung adanya situs ini. Di dalam situs ini memuat berbagai rubrik, seperti rubrik Surat Kartini, rubrik gagasan, filsafat, sastra, penelitian, foto, wisata, komunitas, karya seni, sejarah, kajian budaya, dan lain-lain. Dengan rubrik yang cukup lengkap itu situs ini menjangkau berbagai kepentingan dan pendidikan masyarakat.
Ulil Abshor