SEMARANG (SUARABARU.ID) – Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jateng Bambang Kusriyanto menanggapi polemik rencana pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah. Dia menilai apa yang sedang disiapkan pemerintah pusat sudah dikaji secara mendalam dan bersifat nasional.
Pria yang akrab disapa Bambang Kribo ini mengatakan secara umum masyarakat terbagi menjadi dua. Yaitu yang mendukung maupun menolak pelonggaran PSBB.
Mereka yang menolak relaksasi PSBB banyak terdiri dari masyarakat golongan menengah atas yang sudah mapan secara ekonomi. Sedangkan yang mendukung pelonggaran, sebagian besar masyarakat kelas bawah yang mengandalkan nafkah harian.
“Golongan yang secara ekonomi baik ini mantab atau makan tabungan. Tabungannya banyak sehingga bisa bertahan. Namun ada juga yang matang atau makan hutang, tabungan tidak punya,” ujar Ketua DPRD Jateng ini, Kamis (21/5/2020).
Dia menambahkan, golongan masyarakat yang “matang” alias “makan hutang” akan cenderung keluar rumah mencari nafkah untuk bertahan hidup.
Dia menambahkan sebenarnya pemerintah pusat sudah memberikan kode akan melakukan pelonggaran. Diantaranya dengan membuka kembali penerbangan.
Pelonggaran PSBB rencananya akan diterapkan awal Juni 2020 nanti. Hal tersebut dilakukan dengan harapan roda perekonomian bisa berputar kembali.
“Kami menilai, tidak dilonggarkan pun, saat ini banyak masyarakat yang beraktivitas diluar,” katanya.
Meski begitu, dia meminta masyarakat yang terpaksa harus beraktivitas di luar tetap menerapkan protokol kesehatan. Yaitu dengan menjaga jarak, rajin mencuci tangan, hingga memperkuat imunitas tubuh agar terhindar dari Covid-19.
“PDI Perjuangan sendiri sudah bergerak membagikan sembako ke masyarakat. Juga memberi bantuan APD ke Puskesmas dan rumah sakit,” paparnya.
Hery Priyono