MAGELANG (SUARABARU.ID) – Sektor pariwisata yang tengah mekar di wilayah Kabupaten Magelang, sejak adanya Covid-19 kini layu. Hampir semua tempat wisata tutup total, tidak terkecuali balai ekonomi desa (balkondes) yang ada di 20 desa se-Kecamatan Borobudur.

“Menjadi keprihatinan di semua lini formal maupun informal kena dampal Covud-19. Tidak terkecuali sektor primadona yang salah satunya sektor pariwisata,” kata Bupati Magelang Zaenal Arifin kepada wartawan.

Sehubungan dengan itu Dinas Pariwisata sudah mengambil beberapa langkah. Salah satunya
bagaimana melindungi masyarakat. “Bagaimana melindungi mereka dari ancaman wabah Virus Corona yang sangat luar biasa,” katanya.

Dikatakan, Amerika mengalami dampak yang luar biasa karena merupakan tempat persinggahan dari negara lain. Maka Magelang membatasi dunia wisata dan tetap diharap memenuhi protokol.kesehatan terlebih dahulu. Tak lain karena faktor keselamatan manusia menjadi prioritas.

Dampak yang ditimbulkan menjadi pemikiran bersama, karena yang terkena dampak tidak hanya sektor pariwisata, termasuk sektor.lain.

Pemerintah terus berusaha melindungi seluruh sektor dengan memberikan kebijakan- kebijakan yang bisa dilakukan oleh.pemda. Itu karena pemerintah harus menjalankan kondisi darurat dengan tetap menggunakan regulasi dan aturan yang ada.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Iwan Sutiarso mengatakan, penyelamatan sektor pariwisata dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemprov Jateng, dan Pemkab Magelang.Salah satunya dengan kartu prakerja.

Menurut dia sektor pariwisata bisa mendaftar ke sana. Kemudian sedang dikaji terkait memberikan keringanan terhadap.pajak dan retribusi daerah bagi sektor wisata.

Juga disebutkan, jaring pengaman sosial tidak hanya di sektor tertentu saja, tetapi di seluruh sektor yang ada. Oleh karena itu sektor pariwisata juga termasuk yang ada di dalamnya. Tindakan yang dilakukan adalah sedang berupaya.

Diberikan gambaran, kalau di desa ada
padat karya tunai desa, kira-kira akan ada program seperti itu. Sehingga selama usaha mereka tutup, tetapi kondisi dan daya tariknya tetap terjaga.

“Pada saat kondisi sudah membaik bisa langsung melakukan aktivitasnya,” katanya.

(Eko Priyono)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini