JEPARA (SUARABARU.ID) – Walaupun sejak 18 Maret wisatawan asing dilarang mengunjungi Karimunjawa menyusul surat edaran Kepala Dinas Pariwistawa dan Kebudayaan Kabupaten Jepara, namun hingga kini masih ada dua wisatawan asing yang bertahan di Karimunjawa sebab sedang mengikuti sertifikasi diving.
Camat Karimunjawa, Karnanejeng yang dihubungi SuaraBaru.id membenarkan hal tersebut. “Mereka datang ke Karimunjawa tanggal 16 Maret 2020, sebelum surat edaran tersebut diterbitkan dan menurut rencana akan berada di Karimunjawa sampai tanggal 22 Maret 2020.
Namun ia memastikan bahwa keberadaan keduanya dipantau dan pemeriksaan kesehatan dilakukan rutin oleh tenaga medis dari Puskesmas Karimunjawa.
Ia juga membenarkan, penutupan seluruh kawasan yang masuk dalam kewenangan Balai Tanam Nasional Karimunjawa yang selama ini dijadikan destinasi wisata seperti hutan tropis, mangrove, destinasi snorkling dan diving.
Untuk pelayaran bagi masyarakat lokal, PT Inti Pelayaran Sakti masih mengoperasionalkan kapal Express Bahari walaupun dengan pengurangan jadwal operasional. Sehingga dalam 1 minggu mulai Jum’at 20 Maret hari ini. Dalam satu minggu ada empat kali penyeberangan, 2 kali dari Jepara dan 2 kali dari Karimunjawa.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara Deni Hendarko yang dihubungi SuaraBaru Jum’at pagi membenarkan pemberangkatan Kapal Bahari Expres pagi ini.
Namun berdasarkan pantauan SuaraBaru.Id, pagi ini dari sekitar 236 orang penumpang yang hari ini menyeberang ke Karimunjawa, banyak juga wisatawan. Juga ada 2 orang WNA pemilik hotel di Karimunjawa.
Sementara Arwin Noor isdiyanto, Sekretaris Satgas Peningkatan Kewaspadaan Terrhadap Resiko Penularan Infeksi Corona Virus Disease 2019 ( Covid – 19 ) Kabupaten Jepara menjelaskan, disamping dilakukan pemeriksaan thermo scanner untuk mengecek suhu tubuh semua penumpang, wisatawan asing dilarang untuk masuk ke Karimunjawa.
Kondisi Karimunjawa pasca diumumkannya larangan untuk mengunjungi obeyk wisata yang dikelola oleh Taman Nasonal Karimunjawa untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, suasana Karimunjawa nampak lengang.
Hadi Priyanto