BLORA (SUARABARU.ID) – Mendung tebal dan hujan deras, Kamis (16/1/2020), menyebabkan wilayah perkotaan Kecamatan Cepu, Blora, Jawa Tengah, dilanda banjir. Ratusan rumah warga terendam air setinggi 20-45 sentimeter.
“Hujan deras sekitar 2,5 jam, menjadikan kawasan ngareng kebanjiran, banyak rumah warga yang terendam,” papar Fadli, warga Cepu, Kamis (16/1/2020).
Air menggenangi tiga titik, dan warga juga waswas dengan kondisi permukaan air sungai Bengawan Solo yang cenderung terus naik. Kawasan Ngareng Lorong I, II, Ngareng Trem dan sekitar pabrik kapur tulis kebanjiran.
Terpisah Camat Cepu, Luluk Kusuma, membenarkan wilayahnya terkena banjir, masing-masing di kawasan Ngareng, kompleks Pusdiklat (PPSDM) Migas, dan Tuk Buntung.
Air yang membanjiri tiga kawasan itu, jelasnya, bukan dari dampak meluapnya Bengawan Solo, namun air kiriman dari kawasan atas yang menggelontor ke Kota Kecamatan Cepu.
“Banjir kali ini bersifat lokal karena hujan deras, dua sungai di utara dan barat Cepu air meninggi meluber menggenenangi beberapa kawasan,” jelasnya.
Menurut Camat Cepu, meski permukaan air Bengawan Solo cenderung meninggi, kini kondisinya masih cukup aman, tapi pihaknya terus memantau daerah aliran (DAS) sungai terpanjang di Pulau Jawa itu.
Hujan Deras
Sedangkan banjir di wilayahnya pada Kamis malam ini, lanjutnya, merendam 200 lebih rumah penduduk ketingian sekitar 15-45 sentimeran, dan diakuinya warga Cepu sempat waswas terjadi banjir susulan.
Meski banjir lokal, Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Blora, bersiapa untuk memberikan bantuan sewaktu-waktu.
“Banjir lokal dari luapan sungai Giyanti, kami terus memantau dan bersiaga, aktif koordinasi dengan BPBD, Kepolisian, TNI, dan relawan PMI,” jelas Luluk.
Menurut Camat Cepu, saat hujan deras yang terjadi mulai pukul 16:10 hingga 19:00 WIB, genangan air tidak begitu tinggi, dan hanya masuk di beberapa rumah warga.
Namun saat hujan sudah reda, justeru air menggelontor di kawasan Ngareng, dan terus meninggi. Air tersebut kiriman dari kawasan atas merendam ratusan rumah warga.
“Petugas BPBD sempat mengevakuasi salah satu warga bernama Rasti, penderita sakit stroke yang rumahnya terendam air setinggi 45 sentimeter,” kata Camat Cepu, Luluk Kusuma.
Mendapat informasi ada banyak rumah yang kebanjiran, Kapolres Blora AKBP Antonius Anang, langsung instruksikan jajarannya yang bertugas di Polsek Cepu turun membantu warga.
“Anggota kami langsung turun lapangan, membantu warga hingga kondisinya benar-benar aman,” jelasnya melalui telepon.
Hingga berita ini diturunkan sekitar pukul 21:30 WIB, air mulai perlahan surut, dan sebagian warga juga mulai bersih-bersih rumahnya.
Wahono/mm