blank

 

CILACAP – SUARABARU.ID : Program Ngobrol Bareng Pak Luthfi (Ngopfi) yang telah dilaksanakan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dinilai efektif untuk menyerap berbagai aspirasi dari masyarakat.

Hingga kini sudah lima kabupaten kegiatan tersebut telah dilaksanakan, meliputi Jepara, Kudus, Kendal, Karanganyar, dan Cilacap. Program tersebut akan terus dilaksanakan hingga 35 kabupaten/kota di Jateng.

“Ini semua untuk menginspirasi, sebagaimana perintah presiden, harus di tengah masyarakat dan harus tahu permasalahan masyarakat,” kata Ahmad Luthfi saat acara Ngopfi di Garasi Alat Berat PT Elcander Duta Sarana (EDS), Desa Karangkandri, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Rabu 12 Maret 2025 malam.

Sebelum kegiatan Ngopfi, selalu diawali dengan mengecek pelaksanaan program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Seperti pelaksanaan program dokter spesialis keliling, mengecek infrastruktur jalan, rapat dengan forkopimda, dan malamnya bertemu dengan masyarakat untuk menyerap aspirasi.

“Ini untuk mendengar dan melihat agar kita nanti tahu persis permasalahan yang ada di masyarakat. Khususnya malam ini di wilayah Cilacap,” katanya.

Dalam membangun Jawa Tengah, Luthfi selalu mengedepankan kebersamaan. Maka dari itu, aspirasi dari masyarakat sangat penting untuk menentukan arah kebijakan pemerintah. Selain itu, untuk memberikan jaminan bahwa tidak ada masyarakat yang ditinggalkan, dalam pembangunan daerah.

“Aspirasi ini penting, sehingga ke depan, apa problem permasalahan di seluruh kabupaten/kota, kita menjadi tahu. Ke depan kita tahu apa yang harus dilakukan di 35 kabupaten/kota,” ungkap Luthfi.

Pada acara Ngopfi di Kabupaten Cilacap ini, Luthfi kembali menerima berbagai aspirasi dari masyarakat. Mulai dari masalah infrastruktur jalan, pasar, masalah buruh, pertanian, dan masalah sosial lainnya. Termasuk masalah tenaga honorer dan perhatian kepada Kiai kampung dan guru mengaji.

Terkait infrastruktur jalan, Luthfi kembali menegaskan bahwa Pemprov Jateng telah berkomitmen untuk memperbaiki jalan rusak, terutama jalan provinsi. Sementara untuk jalan kabupaten dan desa, pihaknya mengkoordinasikan langsung dengan daerah setempat.

Mengenai masalah pertanian, Luthfi menampung aspirasi masyarakat petani terkait sedimentasi Kali Tipar, Cilacap. Sedimentasi mengakibatkan pendangkalan sungai. Tak pelak, ketika debit air tinggi, airmnya meluap. Namun, saat musim kemarau, sungai tidak dapat menyuplai air ke lahan pertanian.

Permasalahan lain disampaikan oleh perwakilan pedagang Pasar Kroya, Mukhlisin. Ia meminta agar pembangunan pasar dipercepat, agar para pedagang bisa berdagang dengan layak dan tidak perlu mengontrak lagi. Penjual liar juga harus ditertibkan. (*)