blank
Panen padi dengan produk gabah di lahan 97 hektar dengan kadar air 30 persen di Desa Tambirejo Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. Foto: Tya Wiedya

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Bulog Perwakilan Kota Semarang memburu gabah 97 hektar dengan kadar air (KA) 30 persen di Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.

Menjelang panen raya awal tahun 2025 ini, Bulog sudah menguji sampel gabah baru panen memiliki KA 30 persen.

Ahmad Aris, petugas Pemeriksa Kualitas UB Jatasma Wilayah Jawa Tengah Cabang Semarang mengatakan, dalam uji coba sampel gabah panen setiap 100 gram terdapat 3 gram kotor dan gabah kopong (tidak bernas/tidak berisi).

“Dari sampel itu, 100 gram kita dapati kadar air 30 persen dan kotoran 3 persen saja. Termasuk kualitas terbaik karena hanya kotor 3 persen,” jelas Ahmad, saat menguji sampel gabah saat panen di Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Rabu 19 Februari 2025.

Gabah dengan kadar air 30 persen ini dibeli Bulog dengan harga tinggi, dan menjadi petani yang menanam senang atau bungah. Karena padi yang biasa dibeli dengan harga jauh di bawah itu.

Petani Bungah

Selain itu, para petani yang menjadi sasaran Bulog mengaku bungah atau senang karena gabah sudah dibeli dengan harga Rp 6.500 per kilogram. Hal tersebut menjadi perhatian karena tidak jarang ada pemborong yang membeli gabah pada harga Rp 4.500 per kilogram.

Supriyadi, Mitra Tani Bulog Desa Tambirejo mengaku bersyukur dengan adanya pemborong yang langsung menghabiskan gabah mereka, yakni Bulog.  “Kami bersyukur sudah dapat pemborong yakni Bulog. Kita para petani akan lebih giat lagi bertani, terutama saat padi siap panen. Alhamdulilah, Bulog membayar Rp 6.500 per kilogram,” ujar Supriyadi.