blank
Situasi memanas saat aksi saling dorong di depan Gedung DPRD Kota Tegal. Foto: Sutrisno.

TEGAL (SUARABARU.ID) –  Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Tegal memaksa masuk ke ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Tegal, Rabu (19/02/2025) nyaris bentrok dengan petugas keamanan.

Ratusan massa sambil membawa poster dengan berbagai tulisan tersebut mulai bergerak dengan longmarch dari Sekretariat HMI Jalan Karimunjawa Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal melalui jalur Pantura menuju gedung DPRD Jalan Pemuda Kota Tegal dengan pengawalan jajaran Polres Tegal Kota.

Di depan Gedung DPRD Kota Tegal massa disambut oleh Kapolres Tegal Kota, AKBP I  Putu Bagus Krisna Purnama SIK, Wakil Ketua DPRD Kota Tegal, Wasmad Edi Susilo SH, Bagas Satya Indrana SH, Ardy Arafiq, Sekretaris DPRD Kota Tegal Hervyanto Gunarso Wisnu Purbo SSTP, MSi dan Pejabat Polres Tegal Kota.

Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Wasmad Edi Susilo menyampaikan bahwa lembaga DPRD Kota Tegal siap menerima aksi namun, ruangan maksimal hanya bisa menampung 15 orang. Maka dipersilahkan massa menunjuk perwakilan masuk ruangan rapat sesuai kapasitas.

Rupanya massa dibelakang belum bisa menerima keputusan tersebut hingga terjadi saling dorong. Beruntung Kapolres Tegal Kota AKBP I Putu Bagus Krisna Purnama SIK berada di barisan depan bisa menenangkan massa.

Akhirnya aksi sepakat penyampaikan aspirasi dilaksanakan di loby gedung DPRD Kota Tegal dengan lesehan bersama.

Ketua Aliansi Rakyat Tegal Setio Amboro Nesta menyampaikan, pihaknya melakukan aksi bertajuk ‘Indonesia Gelap’. Ada tujuh tuntutan dan utamanya terkait kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Efisiensi anggaran menyinggung terkait adanya potongan dari KIP sebesar 9 persen itu sangat besar. “Kalau kita lihat didata ada 1.300 itu akan hilang atau mahasiswa akan terancam,” kata Setio.

Selain itu ada tuntutan lain seperti Dwi fungsi TNI-Polri dimana ada yang masih aktif ternyata masuk di Bulog atau BUMN.

Wakil Ketua DPRD Kota Tegal, Wasmad Edi Susilo menyampaikan, ada tujuh tuntutan yang disampaikan oleh massa. “Apapun yang disampaikan teman-teman aksi akan disampaikan terutama kepada pimpinan untuk menindaklanjuti ke pemerintah pusat,” ujar Wasmad.

Sementara menanggapi aksi Koplres Tegal Kota, AKBP I Putu Bagus Krisna Purnama mengatakan, untuk mengawal aksi pihaknya menurunkan 150 personil.

Sempat terjadi saling dorong karena ada desakan dari belakang aksi. Namun, itu tidak masalah. “Aksi berjalan kondusif, semua baik-baik saja,” ungkapnya.

Sutrisno