blank
Panen padi dengan produk gabah 97 hektar dengan kadar air 30 persen di Desa Tambirejo Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. Foto: Tya Wiedya

Dengan borongan langsung dari Bulog ini, para petani mengaku proses penjualan dengan harga tinggi semakin mudah.

Sementara itu data dari Bulog Jawa Tengah terdapat 91,14 hektar sawah menjadi mitra Bulog. Perum Bulog bekerja sama dengan kemitraan Sinergis Penyerapan Hasil Budi Daya Pertanian (off taker) pada lahan kerja sama dengan luasan 50 ha milik Gapoktan Sedya Utama.

Hasil panen budi daya akan diserap oleh Perum Bulog Cabang Semarang dengan harga pembelian pemerintah senilai Rp 6.500 per kilogram.

Gabah itu kan diolah langung di Sentra Penggilingn Padi (SPP) Bulog, baik di Sragen atau Kendal atau Mitra Pangan Pengadaan sebagai cadangan pangan pemerintah.

Program panen dan serap perdana ini merupakan upaya percepatan penyerapan gabah dari petani. Di mana pada 2025 ini, Perum Bulog mendapat tugas langsung dari pemerintah untuk melakukan penyerapan gabah atau beras setara 3 juta ton beras.

PMO (project management office) Mitra Tani hadir sebagai rancangan inisiatif pengadaan strategis dalam negeri, yang menjangkau petani melalui Program Budi Daya Pertanian.

Realisasi program ini pada tahun 2024 lalu mencapai 1669,51 hektar secara nasional. Khusus Jawa Tengah mencapai 30 Hektar produktivitas secara total dari program budidaya yang dijalankan sebesar 2.000 lebihdi tahun 2025 ini untuk wilayah Jateng.

Langkah tersebut dimulai dengan proyek kemitraan tani seluas 91,14 hektar yang tersebar di Klaten, Grobogan dan Sragen.

Tya Wiedya