SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Tengah terus meningkatkan upaya pengenalan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) melalui transportasi publik.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Tengah Nita Rachmenia, mengatakan, salah satu program untuk meningkatkan literasi digital itu yakni program ‘Ngebis Ngagem QRIS’.
Program tersebut, bekerjsa sama dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah yang bertujuan untuk mempromosikan penggunaan QRIS pada sektor transportasi publik Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng.
“Dengan memberikan insentif tarif sebesar Rp79 dalam rangka HUT RI periode 12-18 Agustus 2024 di seluruh koridor Trans Jateng,” kata Nita.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, data hingga Juni 2024, tercatat 5,5% dari total transaksi di BRT Trans Jateng dilakukan secara non tunai, dengan sebanyak 55,9% transaksi di Trans Jateng mengguakan QRIS.
Dari sisi kinerja penggunaan QRIS, Nita Rachmenia, menguraikan, tren pengguna layanan transaksi digital itu terus meningkat di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah.
Capaian QRIS di Jawa Tengah
Nita memerinci, sejak QRIS diluncurkan pada 2019, catatan pengguna di Jawa Tengah menjadi yang terbanyak ketiga nasional dengan 7,4 juta pengguna hingga akhir Oktober 2024 atau pertumbuhan 41,96% secara tahunan year on year (YoY).
“Secara volume transaksi Jawa tengah menjadi yang terbanyak kelima secara nasional, dengan pertumbuhan 461,87% YoY,” kata dia.
Lebih lanjut, Nita mengajak masyarakat untuk mulai transaksi digital menggunakan QRIS karena mempunyai keunggulan, seperti kecepatan transaksi dan tak perlu membawa uang tunai.
“Kanal QRIS benefitnya atau manfaatnya banyak. QRIS juga dapat memitigasi risiko peredaran uang palsu. Saat ini QRIS masih menjadi metode paling aman untuk bertransaksi,” kata dia.
Diaz Abidin