SEMARANG (SUARABARU.ID) – Yusuf, seorang ASN di Kota Semarang harus rela bolak-balik Semarang-Jakarta demi melakukan tugasnya sebagai pembawa acara (MC). Kok bisa?
Sosok pria berusia 29 tahun ini tak hanya bekerja sebagai ASN, namun ia juga memiliki skill dalam bidang entertainment. Tak jarang ia harus mondar-mandir Semarang-Jakarta karena harus memenuhi panggilan tugas menjadi MC dalam acara berskala nasional. “Iya, karena saya diminta menjadi MC oleh Bawaslu RI, dan kantor yang di Jateng mengijinkan,” kata Yusuf kepada Suarabaru.id, Minggu (27/10/2024).
Yusuf yang memiliki nama lengkap Yusuf Manggala Adityatama ini ternyata seorang PNS di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah (Jateng). Yus, begitu sapaan akrabnya, sudah mulai meniti karier di kantor Bawaslu sejak tahun 2018.
Mulanya ia menjadi staf non ASN hingga tahun 2021. “Pada tahun 2021 saat itu ada rekrutmen CPNS, dan Puji Tuhan, saya diterima. Sejak tahun 2021 saya menjadi ASN di kantor Bawaslu Jateng,” ungkap Yus.
Yus sendiri lebih memilih melaju di Bawaslu Jateng, padahal saat itu banyak peluang untuk bisa memilih di lembaga atau tempat lain yang saat itu ada 41 kementerian dan beberapa badan membuka kesempatan kerja untuk dirinya bisa bergabung.
“Saya sudah cukup lama mengabdi di Bawaslu Jateng dari tahun 2018, dan sudah mengetahui sistem kerjanya seperti apa. Maka untuk melanjutkan pengabdian saya memilih Bawaslu,” ujarnya.
Meskipun Yus aktif sebagai PNS, namun tidak membatasi dirinya untuk terus mengembangkan kariernya di dunia entertainmen. Selama bekerja sebagai PNS, lulusan Fisip Undip ini terus mengembangkan skill nya menggeluti sebagai MC, baik untuk acara-acara besar kenegaraan hingga wedding. Bahkan ia kerap kali harus bertugas sebagai MC di acara debat ataupun lomba tingkat nasional.
Yus mengaku mulai tertarik di dunia entertainment sejak tahun 2012 saat dipercaya mewakili lomba di tingkat Sekolah Dasar (SD) – Sekolah Menengah Pertama (SMP), dimana dalam lomba menyanyi dirinya sering menang.
Saat Yus berada di Sekolah Menengah Atas (SMA), dia mencoba mengikuti sebuah kompetisi penyiar radio muda mewakili sekolahnya. “Puji Tuhan, saya dinyatakan menang dan langsung kontrak eksklusif di salah satu radio ternama di Solo (2012-2013),” ucapnya.
Karena harus meneruskan kuliah, Yus akhirnya pindah ke Semarang. Sambil kuliah, Yus juga tetap mengembangkan skill nya sebagai penyiar radio, di salah satu radio ternama di Kota Semarang.