blank
Tim PkM FTP USM bersama para siswa-siswi jurusan Tata Boga SMK Ibu Kartini, berfoto bersama usai kegiatan pelatihan. Foto: dok/usm

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Semarang (USM), belum lama ini memberikan pelatihan penanganan pascapanen daun kelor beserta potensinya.

Seperti diketahui, daun kelor sebagai pangan fungsional, ternyata baik untuk kesehatan. Pelatihan diberikan pada siswa jurusan Tata Boga SMK Ibu Kartini, Jalan Sultan Agung no 77, Semarang.

Tim PkM USM terdiri dari Ketua Zulhaq Dahri Siqhny ST MT, anggota Prof Dr Ir Haslina MSi, dan Ir Ery Pratiwi MP. Adapun tujuan kegiatan ini, untuk meningkatkan pengetahuan siswa di jurusan Tata Boga SMK Ibu Kartini.

BACA JUGA: S1-Ilmu Hukum USM Terakreditasi Unggul dari BAN-PT

”Kami berharap, dengan ilmu dan wawasan yang sudah diterima, para siswa dapat memanfaatkannya menjadi peluang wirausaha,” kata Zulhaq.

Diungkapkan dia, semua bagian pohon kelor dapat digunakan. Mulai dari batang, daun, kulit kayu, biji, getah, dan bunga, untuk berbagai tujuan, seperti membuat obat.

Daun kelor sendiri memiliki potensi pemanfaatan yang tinggi, tetapi sifatnya mudah rusak setelah dipanen. Nutrisi yang ada di daun kelor akan hilang, karena kerusakan itu. Oleh karenanya, daun kelor harus diolah agar masa simpannya bisa lebih lama.

BACA JUGA: Si Piku Macan Muria Jadi Maskot Pilkada Kudus 2024

Proses pengeringan daun kelor secara tradisional, lebih murah dan mudah. Namun metode ini dapat merusak kandungan kimianya, karena terpapar sinar ultraviolet secara langsung dari matahari, dan menghasilkan produk yang kurang higienis karena debu atau terkontaminasi udara.

”Pengering harus mempertimbangkan kecepatan dan efisiensi energi, selain nutrisi,” jelasnya.

Sementara itu, Prof Haslina menyatakan, potensi daun kelor bisa sebagai makanan fungsional yang aman bagi kesehatan. Jika dibandingkan dengan beberapa tumbuhan lain, daun kelor memiliki kandungan protein yang tinggi.

BACA JUGA: Wali Kota Magelang Terima 1000 Bibit Pohon dari PSMTI Jateng

”Daun kelor memiliki banyak asam amino esensial dan non-esensial, yang dapat digunakan sebagai antihipertensi, antimikroba, opioid, antioksidan, dan imunomodulator. Selain kandungan gizi, vitamin, dan mineralnya yang kaya, kandungan asam amino daun kelor juga sangat kompleks,” ungkapnya.

Pemateri lain, Ir Ery Pratiwi, kemudian memberikan demonstrasi cara membuat puding daun kelor. Proses pembuatannya dimulai dengan merebus air, puding susu, dan gula dengan api kecil sampai mendidih, lalu menambahkan ekstrak daun kelor.

”Setelah itu, campuran puding dituangkan ke dalam cetakan dan didinginkan di kulkas. Ketika sudah dingin, puding daun kelor siap dipotong dan disajikan,” tuturnya.

Riyan