SEMARANG (SB.id) – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta seluruh instansi kesehatan memprioritaskan penggunaan alat kesehatan produksi dalam negeri yang kualiasnya tidak kalah dengan produk luar negeri.
Sebagaimana permintaan Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto pada Hari Kesehatan ke-55 hari ini. Alat kesehatan produksi dalam negeri bisa memangkas biaya operasional rumah sakit sampai 30 persen. Selain itu, juga sudah memenuhi syarat dari Kementerian Kesehatan dan Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Saya mengajak untuk menggunakan produk kesehatan dalam negeri, kita prioritaskan. Kalau sudah pengadaan, jangan dikorupsi. Kita optimalisasi pelayanan kesehatan untuk efisiensi tindakan mahal, mulai dari obat dan alat kesehatan produk dalam negeri,” kata Ganjar saat menjadi Inspektur Upacara Hari Kesehatan Nasional ke-55 di halaman Kantor Gubernur, Selasa (12/11/2019).
Selain masalah efisiensi, Ganjar juga meminta kasus stunting, kematian ibu hamil, bayi baru dilahirkan terus ditekan. Upaya paling mendasar dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri mulai dari cuci tangan sebelum makan.
Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng tidak hanya fokus pada ibu hamil, tetapi mulai dari perencanaan kehamilan agar generasi yang dilahirkan menjadi bibit unggul dan SDM maju. Pelayanan kesehatan pun kata Ganjar, harus merata.
“Menjadi komitmen bersama untuk melayani kesehatan yang baik. Manage RS dengan baik. Haram tolak pasien, biarkan BPJS yang belum cair jadi tanggung jawab gubernur,” tandas Ganjar.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyerahkan penghargaan kepada tenaga kesehatan teladan kategori bidan, dokter gigi, perawat, dokter umum, duta lingkungan sehat, klinik, puskesmas, gizi, balita sehat, farmasi hingga ahli medik. Selain mendapatkan piala, mereka juga mendapatkan laptop dan uang Rp 10 juta.
Wartawan : Heri P
Editor : Solikun