blank
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang dari Fraksi PKS, Suharsono. Foto: Hp

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang dari Fraksi PKS, Suharsono, mengapresiasi kinerja Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita), yang dinilai mampu menjalankan program revitalisasi sungai dan saluran air.

Suharsono menjelaskan, dari program revitalisasi tersebut Kota Semarang dinilai mampu mengantisipasi banjir. Jauh sebelum prediksi hujan tiba, Pemerintah Kota Semarang dianggap telah melakukan upaya-upaya pengendalian banjir.

“Kami mengapresiasi upaya Pemkot Semarang dalam mempersiapkan penanggulangan banjir yang sifatnya besar misalnya, normalisasi Banjir Kanal Barat (BKB) dan Banjir Kanal Timur (BKT). Itu sangat berpengaruh signifikan dalam penanganan wilayah banjir,” kata Suharsono ketika diwawancara di gedung dewan.

Tak hanya BKB dan BKT, Suharsono juga menyebut proyek revitalisasi saluran air di pusat kota dan pinggiran berjalan masif selama Mbak Ita menahkodai Kota Semarang.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai, gebrakan Mbak Ita dalam menangani banjir perlu didorong dan didukung secara maksimal.

“Kebetulan di barat dan timur itu kan sudah dirasakan, kemudian juga melakukan revitalisasi saluran-saluran yang ada, sebagai bagian dari upaya agar seluruh jaringan drainase di Kota Semarang dipastikan berfungsi baik,” katanya.

Sedikitnya ada delapan saluran air yang kini dalam proses revitalisasi. Di antaranya, Saluran Klipang, Saluran Kedungmundu, Saluran Tentara Pelajar, Saluran Erlangga, Saluran Pemuda-Imam Bonjol, Saluran Depok, dan Saluran Jatisari. Saluran Tlogosari Wetan telah rampung, dan lainnya akan selesai awal bulan depan.

“Terutama Jalan Depok menuju Pemuda sampai Imam Bonjol itu, saya kira upaya yang tepat karena selama ini salurannya tersedia, tetapi sedimentasinya tinggi,” katanya.

Dia juga mengungkapkan bila pada anggaran perubahan tahun ini, ada daftar pembelian pompa portabel. Berdasar pengalaman, perlengkapan itu dibutuhkan untuk ditempatkan di wilayah tertentu.

“Pada tahun ini, masuk anggaran perubahan 2023 ada penambahan pompa portabel yang memang kami setujui supaya mengantisipasi titik-titik banjir,” ujarnya.

Berdasarkan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD Kota Semarang, pengurangan wilayah banjir dari tahun ke tahun mengalami penurunan signifikan.

“Memang setiap lima tahun kami menyusun RPJMD dan ada salah satu target pengurangan banjir. Misalnya titiknya dari 40 sekarang jadi 10, genangan lama sampai seminggu sekarang tiga hari sudah bisa hilang, tingga 1,5 meter jadi 50 sentimeter,” tambahnya.

Selain itu, pihaknya juga akan mengawal proses perawatan saluran air yang ada di seluruh wilayah Kota Semarang. “Kami berharap, ada anggaran yang cukup sehingga memastikan harus terlaksana secara simultan,” tuturnya.

Hery Priyono