YOGYAKARTA (SUARABARU.ID)– Ganjar Pranowo yang merupakan Bakal Calon Presiden (Bacapres) RI 2024 dari PDIP mengungkapkan, angka pengangguran di Indonesia tercatat masih cukup tinggi. Dari jumlah itu, angka pengangguran terdidik cukup mendominasi.
Gubernur Jawa Tengah Periode 2013-2023 ini, membeberkan ide dan gagasannya, saat hadir di acara Mata Najwa On Stage, di Graha Saba, UGM, Yogyakarta, Selasa (19/9/2023) malam.
”Problem pengangguran terdidik ini harus diselesaikan secara komprehensif. Hal yang paling utama adalah, dengan memperbaiki kualitas pendidikan kita,” kata Ganjar.
BACA JUGA: Gemuruh Suara Mahasiswa UGM saat Ganjar Ceritakan Pertemuannya dengan Siti Atikoh
Ditegaskan dia, sistem pendidikan di Indonesia harus diubah. Konsep link and match dengan perusahaan harus dilakukan, agar 100 persen lulusan bisa mendapat pekerjaan.
”Yang butuh mereka itu kan perusahaan, maka kurikulumnya harus fleksibel. Link and match kurikulum dengan perusahan mutlak dilakukan, agar lulusan sekolah baik SMA, SMK sampai perguruan tinggi, tidak menganggur,” jelasnya.
Ganjar mencontohkan, misalnya di Australia, kurikulum pendidikan mengikuti tren pekerjaan. Ketika pekerjaan yang sedang ramai adalah pekerjaan di bidang teknologi, maka kurikulum pendidikan di negara itu akan diarahkan ke sana.
BACA JUGA: Pemprov Jateng Terus Monitor Seluruh TPA Cegah Terjadinya Kebakaran
”Jadi kurikulumnya mengikuti kebutuhan pekerjaan yang ada. Tidak mutlak seperti saat ini,” ujarnya.
Bukan omong kosong belaka atau mimpi di siang bolong, Ganjar pun sudah memulainya. Saat menjabat Gubernur Jateng, dia mendirikan tiga SMKN Jateng boarding school, yang dikhususkan bagi siswa miskin. Ganjar juga menggandeng perusahaan, agar ikut terlibat dalam penyusunan kurikulum dan metode pengajaran.
”Dan itu berhasil, 100 persen lulusan SMKN Jateng tidak ada yang menganggur. Mereka keterima bekerja di Jepang, Korea dan banyak negara, serta perusahaan-perusahaan besar lainnya,” ucapnya.
BACA JUGA: Roemah Oei Wisata Sejarah, Budaya, dan Kuliner di Lasem Rembang
Ganjar menambahkan, setelah pendidikan disiapkan dengan baik, maka yang harus dilakukan yaitu, dengan membuka lapangan pekerjaaan sebanyak-banyaknya. Dan menurutnya, investasi merupakan cara terbaik untuk mewujudkan itu.
Namun tidak hanya itu, banyak anak muda saat ini tidak mau terikat dalam pekerjaan. Banyak anak muda kreatif yang justru membuat usaha sendiri. Untuk itu, pemerintah juga harus memasilitasi, semisal dengan menyediakan creative hub.
”Maka entrepreneurship mesti dibuka lebar-lebar. Creative hub meski disiapkan banyak-banyak, dan negara mesti memberikan dukungan untuk itu. Lapangan pekerjaan di bidang digital ekonomi sangat besar, dan anak muda kreatif Indonesia sudah banyak yang terjun di dalamnya,” pungkasnya.
Riyan