SEMARANG (SUARABARU.ID)– Wakil Ketua Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah, Bidang Humas, Promosi dan Publikasi, Dibya K Hidayat mengatakan, salah satu wilayah dengan pertumbuhan cukup pesat di sektor properti, ada di wilayah Semarang Barat.
Menurut dia, hal ini karena wilayah itu terdapat banyak kawasan industri, yang merupakan salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi Kota Semarang.
”Semarang Barat memiliki banyak kawasan Industri seperti BSB, Wijayakusuma, Candi Gatot Subroto, dan lainnya, ditambah kawasan industri di pelabuhan. Semua itu mempengaruhi perekonomian, termasuk di sektor properti,” kata Dibya, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/9/2023).
BACA JUGA: Rembang Kekeringan, Perhutani Mantingan Bantu Air Bersih di Bulu dan Sumber
Disebutkan olehnya, pertumbuhan ini ditopang dengan infrastruktur yang juga memadai, seperti akses ke bandara, stasiun kereta api, dan pelabuhan, yang merupakan sarana mobilitas antardaerah.
”Tentu saja, kemudahan akses ini menjadi nilai tambah untuk properti yang ada di wilayah Semarang Barat. Sehingga harganya secara investasi juga akan sangat menguntungkan,” imbuhnya.
Dalam pemilihan hunian atau properti, ujar Dibya, masyarakat harus memperhatikan legalitas developer yang membangun residensial. Hal itu bisa dilihat, apakah pengembang itu tergabung dalam organisasi resmi seperti Real Estate Indonesia (REI).
BACA JUGA: Polres Kendal Lakukan Patroli Cahaya Biru di KIK
Salah satu yang menarik adalah, Paramount Village Semarang. Sebuah kawasan hunian dan komersial, yang prominent dan strategis di Semarang Barat.
Dengan produk unggulan seperti hunian New Potala dan area komersial Paramount Square, lokasi ini menawarkan pilihan untuk tinggal, berbisnis, dan berinvestasi, khususnya bagi masyarakat Semarang, dan kota-kota besar lainnya di Jawa Tengah.
Presiden Direktur Paramount Land, M Nawawi menyampaikan, Semarang sebagai Ibu Kota Jateng, memiliki peran strategis dalam roda perekonomian Nasional. Kota Semarang mampu menopang pertumbuhan ekonomi regional, khususnya di Provinsi Jateng.
BACA JUGA: Penyelesaian Dugaan Pelanggaran Kode Etik Badan Penyelenggara Pemilu Digelar KPU Jawa Tengah
Dijelaskannya, hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia menyebutkan, perkembangan harga properti residensial di pasar primer, secara tahunan meningkat pada triwulan I 2023. Di Kota Semarang sendiri mengalami kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I 2023 sebesar 0,18 persen (yoy), dibandingkan Q4 2022.
”Hal ini menjadi indikator positif bagi konsumen properti, dalam mencari hunian di Kota Semarang. Paramount Village Semarang hadir menjawab kebutuhan masyarakat itu, dan kini sudah terhuni lebih dari 300 kepala keluarga,” ungkapnya.
Riyan