blank
BERAKSI - Salah seorang peserta tengah beraksi dalam Barista Battle Manual Brewing V60 memperebutkan piala Bupati Tegal. (foto: dinkominfo)

SLAWI (SUARABARU.ID) – Dinas Perindustian Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Disperinnaker) Kabupaten Tegal bersama Komunitas Barista mengadakan Barista Battle Manual Brewing V60 memperebutkan piala Bupati di Lapangan Pemkab Tegal pada Rabu (26/05/2023) pagi.

Kepala Dinas Perindustian Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Disperinnaker) Kabupaten Tegal Riski Risbintoro menyampaikan latar belakang diadakannya Barista Battle tersebut. Pasalnya, Kabupaten Tegal ditengarai memiliki potensi industri kopi yang layak untuk dikembangkan. Di sisi lain, potensi bahan baku kopi berkualitas juga banyak di tanam di daerah Kabupaten Tegal seperti di kecamatan Bumijawa, Bojong dan Jatinegara.

“Swasta usaha kopi di Tanah Air masih sangat menjanjikan. Oleh karena itu diperlukan upaya strategis supaya industri kopi Kabupaten Tegal lebih berdaya saing. Tentunya hal itu butuh dukungan dari pemerintah daerah. Pemkab Tegal sendiri melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerjaan berkomitmen untuk mendukung industri kopi di Kabupaten Tegal,” tutur Riski.

Dalam sambutannya, Bupati Tegal Umi Azizah juga mengakui bahwasannya anak-anak muda di Kabupaten Tegal yang bergerak dalam bisnis industri kopi sampai saat ini menjadi perspektif positif di tengah usaha kedai kopi yang kian menjamur. Kepiawaian barista meracik dan menyajikan kopi menjadi sentuhan untuk menciptakan rasa yang pas dan sensasi yang khas dari minuman kopi. Hal tersebut yang mmembuat minuman kopi bernilai tinggi.

“Karena mengkonsumsi kopi juga sudah jadi gaya hidup kita. Begitu tamu masuk ke rumah, ditawari kopi atau teh? Iya kan. Di rumah kita selalu ada kopi. Sekarang di tangan-tangan anak muda kopinya berbeda dengan kopinya panjenengan. Ini sedang trend, menjadi bagian dari lifestyle atau gaya hidup kekinian terutama generasi sekarang,” jelas Umi.

Umi berharap melalui ajang ini para barista Kabupaten Tegal dapat saling melihat keunggulan dari masing-masing peserta untuk proses pembelajaran dan pengembangan diri. Sehingga ekosistem perkopian Kabupaten Tegal akan terus berkembang baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Barista Battle Michael menjelaskan tentang sistem penilaian yaitu berdasarkan karakter rasa yang dikeluarkan dari teknik seduhannya, antara lain mencakup clarity, balancing, dan after taste. Jurinya sendiri berasal dari teman-teman penggiat kopi dari Kabupaten Tegal yang telah malang melintang menjadi juri kopi di daerah Tegal dan sekitarnya.

“Untuk antusiasme masyarakat ini sangat tinggi ya. Terlihat dari jumlah peserta yang mendaftar melebihi slot. Oleh karena itu, sistem penyisihan telah berlangsung sejak babak pendaftaran yaitu melalui seleksi administrasi,” terang Michael.

Barista Battle ini diikuti sebanyak 36 orang dan peserta tidak hanya berasal dari Kabupaten Tegal, melainkan juga kota dan kabupaten tetangga seperti Brebes, Pemalang dan sekitarnya. Pertandingan menggunakan sistem throw down. Dalam satu sesi akan ada 3 barista yang bertanding, kemudian dinilai oleh 3 orang juri untuk menentukan satu pemenang yang maju ke babak berikutnya.

“Harapannya semoga dengan event ini industri food and beverages bisa lebih maju, bisa lebih baik lagi. Dan kita bisa lebih bersinergi antara komunitas dan antara pelaku bisnis. Dan mungkin bisa juga nanti dari acara ini, dari dinas bisa lebih mensupport karena di Tegal sendiri udah mulai banyak coffee shop dan kita juga punya kebun kopi yang cukup banyak. Jadi kita bisa bersinergi untuk acara lebih baik kedepannya,” harap Michael.

Adapun pemenang Barista Battle Manual Brewing V60 adalah Muhammad Toufiq Ramadhan dari Indramayu sebagai juara pertama, Arina Nilati dari Bumiayu sebagai juara kedua, Ken Atta dari Tegal sebagai juara ketiga dan M Alfarizi dari Tegal sebagai juara keempat.

Sutrisno