SEMARANG (SUARABARU.ID)– Rektor USM, Dr Supari ST MT mengatakan, titel doktor tidak sekadar gelar, tapi harus bertanggung jawab terhadap keilmuannya.
”Saat ini, USM memiliki 60 dosen yang bergelar doktor. Kami berharap, mereka bisa memberikan kontribusi nyata terhadap kemajuan USM. Artinya, gagasan-gagasan dan ide-ide mereka sangat kami harapkan untuk kemajuan USM ke depan,” kata Supari dalam acara Bincang Bareng Dokter USM dalam rangka menuju USM Unggul pada Selasa (7/3/2023) di lantai 8 Menara Prof Dr Muladi SH USM, Tlogosari.
Menurutnya, bentuk kontribusi nyata dosen yang bergelar doktor adalah melakukan penelitian yang hasilnya bisa bermanfaat bagi masyarakat. Pihaknya telah berkomitmen dengan Pemkot Semarang untuk mendukung program-program Pemkot dalam memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
”Kami menargetkan USM memiliki 200 doktor, sekarang baru mempunyai 60 doktor. Kami berharap, hasil riset para doktor USM bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Kegiatan yang digelar Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Semarang (LPPM USM) itu berlangsung santai dan diwarnai banyak masukan dari para peserta. Dr Ikhwan Sudrajat misalnya, memberikan masukan pentingnya kegiatan serupa dilakukan setiap sebulan sekali.
”Kegiatan seperti ini sangat bagus jika digelar sebulan sekali. Para dosen doktor harus menyampaikan presentasi gagasan dalam bentuk riset maupun ide untuk kemajuan USM ke depan,” kata dosen pascasarjana Magister Manajemen USM.
Gagasan lain yang disampaikan Ikhwan adalah pemberikan ilmu terapan bagi mahasiswa S2 MM USM. Tujuannya agar para lulusan S2 MM USM bisa sukses menjadi pengusaha.
”Mahasiswa Magister Manajemen tidak harus membuat tesis seperti sekarang ini. Mereka bisa membuat tugas akhir membuat usaha yang hasilnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” ungkapnya.
Muhaimin