SEMARANG (SUARABARU.ID) – Panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2023 PWI Jateng bersama tim Pemkot Semarang, telah melakukan survei di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (21/2) sebagai lokasi kegiatan Village Tour sekaligus objek Lomba Penulisan Pariwisata dalam rangkaian perayaan HPN.
Rombongan yang terdiri atas unsur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Humas, Diskominfo dan Dishub Kota Semarang itu mengunjungi tiga lokasi , meliputi Agrowisata Gua Kreo, Desa Wisata Kandri, dan Kampung Jawi.
Di sana, mereka disambut hangat Kepala UPTD Kreo dan Argrowisata Gua Kreo Semarang, Anto Toto Winarto, dan Ketua Pokdarwis sekaligus penggagas Kampung Jawi, Siswanto.
Agenda Village Tour disertai lomba penulisan tentang eksotika Kota Semarang yang merupakan rangkaian kegiatan HPN akan berlangsung 2-3 Maret 2023 mendatang.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama Forkopimda Kota Semarang dijadwalkan hadir dalam agenda tersebut.
Selepas mengikuti agenda wisata, seluruh peserta utusan PWI dari 35 kabupaten/kota akan mengikuti Resepsi Puncak HPN Tingkat Jateng di Gedung Gradhika Bhakti Praja pada Jumat malam 3 Maret 2023.
Kabid Pemasaran Disbudpar Kota Semarang Masyuka Mahendra siap menyambut kedatangan peserta HPN di destinasi wisata di Gunungpati.
Dia berharap, melalui kegiatan Village Tour dan Lomba Penulisan Pariwisata, membuat masyarakat luas lebih mengenal khazanah objek wisata di Kota Semarang, atau keunggulan lain yang dimiliki ibukota Jateng ini.
”Semoga wisata di Gunungpati bisa diviralkan oleh wartawan di media massa sehingga lebih dikenal di Jateng dan nasional. Teman-teman tentu bisa mengupas keindahan panorama alamnya, kuliner, lingkungan, atau bahkan tentang bus listrik sebagai daya tarik unik,” katanya didampingi Sub Koordinator Informasi Budaya dan Pariwisata Disbudpar, Agus Kariswanto.
Kelezatan Sega Kethek
Masyuka menambahkan, Desa Wisata Kandri layak mendapatkan perhatian dari wartawan, mengingat destinasi tersebut masuk dalam 10 Besar Desa Wisata Terbaik di Jateng tahun 2022.
“Demikian juga Kampung Jawi yang menjuarai ajang Trisakti Tourism Award 2021,” kata Masyuka.
Agus Kariswanto menambahkan, selama Village Tour, peserta akan tinggal di homestay penduduk yang sudah dilengkapi ruangan ber-AC dan toilet duduk.
Lebih dari itu, peserta akan merasakan kelezatan sega kethek (Nasi Monyet), kuliner khas Gua Kreo. Nasi ini berteman lauk oseng-oseng daun pepaya, daun singkong, peyek teri, bacem tempe, telur dadar, sambal yang dibungkus daun jati.
“Ada juga dawet sayur, dawet yang cendolnya terbuat dari sayuran,” kata Karis.
Di kampung tematik Kampung Jawi, para pengunjung akan dibuat takjub dengan interior dan eksterior warung-warung berbahan kayu bernuansa kerajaan masa lalu.
“Untuk membeli kudapan atau minuman, pengunjung menggunakan ‘kepeng’ (mata uang kayu) yang dirupiahkan satu kepeng nilainya Rp 3.500,” kata dia.
Tiap sore menjelang, warung Kampung Jawi ini mulai ‘dasaran’ dengan menu-menu tradisional seperti intip, gandos, gendar pecel, ndhog cenil, getuk kawi.
Selain punya daya tarik kuliner, Kampung Jawi juga sebagai pusat edukasi seni budaya. Di sana ada gamelan dan tutorial cara menganyam ketupat dari janur.
Sementara itu, Seksi Lomba Penulisan Pariwisata HPN Widiyartono R mengatakan, diperkirakan ada 70-80 peserta yang terlibat dalam Village Tour. Dia pun mengajak peserta untuk mengikuti lomba penulisan dengan hadiah uang hingga belasan juta rupiah.
”Sangat sayang jika kesempatan ini dilewatkan begitu saja. Sembari menulis, siapa tahu bisa jadi juara dan mendapatkan hadiah,” ujar wartawan senior yang juga pemerhati pariwisata ini.
Wied