WONOGIRI – Kanjeng Pangeran Arya Adipati (KPAA) Sura Agul-Agul Begug Poernonosidi, tampil memprakarsai pameran pusaka keris pinilih (berkualitas) milik para raja. Pameran digelar di Padepokan Sangga Langit, Jalan A Yani 41 Wonogiri, yang sekaligus untuk pemecahan rekor dunia.
”Ini kami lakukan dalam rangka memperkokoh persaudaran para raja dan sultan se Nusantara,” tegas KPAA Sura Agul-Agul Begug Poernomosidi. Mantan Bupati Wonogiri dua periode yang juga punya gelar Pangeran Andana Warih ini, Sabtu (17/8), menyatakan, upaya memperkokoh persaudaraan para raja dan sultan bertujuan dalam rangka mendukung tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mengingat keberadaan para raja dan sultan di Nusantara, merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam perjuangan sejarah bangsa.
Pameran keris dengan jumlah sebanyak 1.345 bilah ini, menjadi rekor terbanyak di dunia. Upacara pembukaannya dilakukan oleh Sampeyandalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sri Susuhunan Pakoe Boewono (SISKS PB) XIII beserta permaisuri. Ditandai dengan pemotongan untaian bunga melati. ”Disaksikan oleh para raja dan sultan se Nusantara, serta para tokoh spiritual dari berbagai penjuru Tanah Air,” jelas Begug Poernomosidi. Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penyerahan piagam rekor dunia yang dianugerahkan kepada Sultan Brunei Darusalam, kepada SISKS PB XIII dan permaisurinya, serta kepada tokoh-tokoh terpilih lainnya.
”Ini kami lakukan dalam rangka memperkokoh persaudaran para raja dan sultan se Nusantara,” tegas KPAA Sura Agul-Agul Begug Poernomosidi. Mantan Bupati Wonogiri dua periode yang juga punya gelar Pangeran Andana Warih ini, Sabtu (17/8), menyatakan, upaya memperkokoh persaudaraan para raja dan sultan bertujuan dalam rangka mendukung tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mengingat keberadaan para raja dan sultan di Nusantara, merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam perjuangan sejarah bangsa.
Pameran keris dengan jumlah sebanyak 1.345 bilah ini, menjadi rekor terbanyak di dunia. Upacara pembukaannya dilakukan oleh Sampeyandalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sri Susuhunan Pakoe Boewono (SISKS PB) XIII beserta permaisuri. Ditandai dengan pemotongan untaian bunga melati. ”Disaksikan oleh para raja dan sultan se Nusantara, serta para tokoh spiritual dari berbagai penjuru Tanah Air,” jelas Begug Poernomosidi. Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penyerahan piagam rekor dunia yang dianugerahkan kepada Sultan Brunei Darusalam, kepada SISKS PB XIII dan permaisurinya, serta kepada tokoh-tokoh terpilih lainnya.
Untuk memeriahkan pameran ini, digelar pula wayang kulit semalam suntuk, dalam rangka menandai pembentukan wadah baru persaudaraan para raja dan sultan beserta para tokoh spiriual Nusantara. Begug Poernomosidi yang menjabat sebagai Ketua Paguyuban Warok (seniman reog) se Indonesia, berkata: ”Ini dilakukan dalam upaya menyelamatkan ruh budaya Nusantara dan pelestarian cagar budaya, agar terjaga sampai akhir zaman.” Wayang kulit semalam suntuk dimainkan oleh 8 dalang. Mereka mementaskan lakon Pandawa Kumpul. Pentas wayang kulit ini, didukung oleh para seniman pengrawit dan seniwati waranggana Wonogiri.(suarabaru.id/Bambang Pur)