SEMARANG (SUARABARU.ID)– Kepala Biro Administrasi Pembangunan Daerah (Kabiro Bangda) Provinsi Jawa Tengah, Endi Faiz Effendi SPi MA, mengatakan, pihaknya sudah menjalankan Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, terkait penggunaan aspal Buton dalam rangka Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Hal itu seperti yang disampaikannya, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (29/9/2022). Diungkapkan Endi, Pemprov Jateng sudah menggunakan aspal Buton sejak 2021 lalu, untuk pembangunan jalan dan jembatan.
”Aspal Buton sudah kami gunakan, di antaranya saat pembuatan jalan di wilayah Buntu sampai Slarang di Kabupaten Cilacap. Kualitas aspal Buton sendiri tidak kalah dari aspal impor,” kata Endi dalam keterangannya.
BACA JUGA: PSIS Lawan Bhayangkara FC Digelar Malam Hari
Menurut dia, pelaksanaan pemakaian aspal Buton itu sudah sesuai dengan SE Gubernur. Dan terkait dengan hal itu, dalam SE juga disebutkan, melalui Bupati/Wali Kota, semua wilayah di Jateng kini harus menggunakan aspal produk dalam negeri, yakni aspal Buton.
Dalam kutipan SE itu berisi, adanya Instruksi Presiden, Peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Gubernur Jateng Nomor 32 Tahun 2021, tentang Pedoman Pengelolaan Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Daerah lainnya yang bersumber dari APBD Provinsi Jateng.
Endi juga menyebutkan, hal itu untuk menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo pada Menteri, Kepala Lembaga, Kepala Daerah, dan Pimpinan BUMN, tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia, di Nusa Dua Bali, pada akhir Maret lalu.
BACA JUGA: SG Beri Apresiasi Tertinggi kepada Inovator Terbaik Perusahaan dalam Gelaran SGIC V 2022
”Untuk itu, kami berkomitmen untuk mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri pada pengadaan barang/jasa. Kami juga mendukung terlaksananya program preservasi jalan, untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jalan, dengan mengutamakan aspal Nasional berbasis aspal Buton,” imbuhnya, seraya menyampaikan, pihanya selalu berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng.
Sebelumnya dikabarkan, Presiden Jokowi menyampaikan secara tegas, akan menyetop impor aspal. Hal itu dikarenakan, potensi aspal yang ada di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, dinilai sangat besar, namun kegiatan produksinya tidak berjalan.
”Kini kita putuskan, dua tahun lagi tidak ada impor aspal,” tegas Jokowi, dalam keterangannya kepada awak media, di pabrik aspal PT Wika Bitumen, Kabupaten Buton, pada Selasa (27/9/2022).
BACA JUGA: Pegawasan Pemilu Tidak Bisa Hanya Ditimpakan Pada Bawaslu Saja
Sejalan dengan hal itu, Presiden meminta jajarannya, agar pengolahan aspal harus dikerjakan Kabupaten Buton, melalui berbagai skema kerja sama, baik dari BUMN maupun pihak swasta.
”Semuanya harus dikerjakan oleh Buton. Silakan, BUMN silakan, swasta silakan, join dengan asing juga silakan. Tetapi kita ingin ada nilai tambah dari aspal yang ada di Buton ini,” ucapnya.
Kepala Negara menyebut, jumlah impor aspal yang selama ini dilakukan hampir mencapai lima juta ton per tahun. Padahal Kabupaten Buton memiliki potensi aspal yang sangat besar, yakni mencapai 662 juta ton.
BACA JUGA: Isu Pencurian Sepeda Motor di Sawah Desa Dringo Todanan, Polisi Tentara Turun Tangan
”Karena ada potensi 662 juta ton di sini, sehingga kalau setahun impor 5 juta, itu kita kira-kira masih 120 tahun yang bisa kita olah aspal yang ada di sini,” jelasnya.
Presiden berharap, agar potensi besar itu dapat segera direalisasikan, sehingga masyarakat akan mendapatkan manfaatnya, dan Kabupaten Buton dapat hidup kembali sebagai industri penghasil aspal.
”Nilai tambah ada di sini, pajak ada di sini, royalti ada di sini, deviden ada di sini, pajak karyawan semuanya ada di sini. Sehingga kita harapkan Buton hidup kembali sebagai industri penghasil aspal,” tandas Presiden.
Riyan