blank
Salah satu napi Lapas Semarang sedang menampilkan kebolehannya dalam lomba karaoke. Foto: ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang menggelar lomba karaoke untuk narapidana (napi) yang bertajuk ‘Rising Star Kedungpane’.

Ajang ini dilaksanakan untuk mencari bibit-bibit penyanyi berbakat pada narapidana. Selain itu juga untuk memeriahkan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-58.

Kalapas Semarang, Tri Saptono Sambudji menyampaikan, kegiatan ini untuk menghibur semua yang hadir di sini, sekaligus untuk memeriahkan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-58.

“Kami meyakini para narapidana memiliki keahlian masing-masing, tidak sedikit dari mereka yang terampil dalam bernyanyi. Untuk itu kami sediakan ajang untuk memantapkan bakat mereka,” ungkap Tri Saptono, Kamis (31/3/2022).

Menurutnya, antusias narapidana mengikuti.lomba karaoke sangat tinggi. “Mengingat pandemi Covid-19 masih menghantui para narapidana, sehingga mereka butuh hiburan yang salah satunya dengan bernyanyi,” kata Tri Saptono.

Disebutkan, ada 30 narapidana terpilih yang merupakan perwakilan dari masing-masing blok hunian saling unjuk kebolehan dalam bernyanyi. Sementara itu para peserta tampil dengan membawakan lagu wajib yang berjudul ‘Buih Jadi Permadani’ dan satu lagu pilihan (bebas).

Menurut Tri Saptono, lomba ini tidak dipungut biaya apapun, malah peserta mendapat hadiah menarik yang bermaanfaat bagi para juaranya.

“Hadiah bukanlah hal yang utama, kemeriahan, kebahagiaan dan kebersamaan dari kegiatan ini yang harus kita pupuk bersama,” tandasnya.

Penampilan mereka diatas panggung sangat memukau para juri dan beberapa petugas yang menyaksikan perlombaan tersebut.

Untuk dewan juri, Lapas Semarang mempercayakan para mahasiswa Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan mahasiswa Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang sedang melaksanakan magang di Lapas Semarang.

“Penampilannya sangat luar biasa, selain memiliki teknik suara yang mumpuni, penghayatan dan penguasaan lagunya sangat bagus, serta dibumbui dengan body languange yang bagus,” ujar Sindy, salah satu juri terhadap napi yang berhasil tampil memukau.

Ning