blank
H Darsono, Ketua Pembina Persinas ASAD Pengcam Jatipurno, Wonogiri, saat menyampaikan pidato pembukaan festival silat putri Pasanggiri di padepokan silat Bairuha'.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Perguruan Silat Nasional yang Ampuh, Sehat, Aman, dan Damai (Persinas ASAD) Pengurus Kecamatan (Pengcam) Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, menggelar festival silat putri Pasanggiri yang dikhususkan untuk muslimah.

Festival untuk wilayah Wonogiri timur ini, digelar di Padepokan Pencak Silat Bairuha’ yang berada di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Bairuha’ Kelurahan Jatipurno, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri.

Ketua Pengcam Persinas ASAD Jatipurno, Haryadi, menyatakan, kejuraan pencak silat ini diikuti 450 pesilat putri dari sejumlah desa dan kelurahan se Kecamatan Jatipurno.

Mereka terbagi dalam beberapa kategori, yakni berkelompok, massal maupun beregu. Peserta berasal dari semua tingkatan umur, mulai usia SD, remaja, dewasa atau ibu-ibu.

Juri menilai dari aspek ketepatan, kekompakan, stamina dan waktu penampilan dalam memperagakan jurus-jurus bela diri silat. Kata Haryadi, festival ini sempat tertunda dua tahun karena pandemi Covid-19. ”Dan baru di bulan Maret ini bisa dilaksanakan,” tuturnya.

Tujuannya untuk mengarahkan remaja putri sebagai calon generasi bangsa, agar aktif dalam berolahraga bela diri silat. Karena silat merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia.

Melalui olahraga silat, dapat sehat jasmani maupun rohani, memberikan pengaruh positif dalam membentuk mental dan pisik. Menjadikan muda-mudi senantiasa mawas diri, berakhlaq mulia, berbenah dan mandiri.

Acara tersebut dibuka oleh Pembina Persinas Asad Kecamatan Jatipurno, H Darsono. ”Festival ini bukan semata-mata untuk memperebutkan trophy juara, namun untuk membina remaja putri agar sehat badan dan jiwanya, serta untuk mengantisipasi kejahatan terhadap kaum wanita,” tandas Darsono.

Melalui bela diri silat, tambah Darsono, dapat melindungi diri dari hal-hal negatif. Juga untuk memperkuat persatuan, melatih kedisiplinan, kekompakan dan kejujuran, sekaligus membentuk karakter yang berilmu, berbudi luhur serta memiliki kemandirian.

Bambang Pur