KUDUS (SUARABARU.ID) – Ketua DPRD Kudus Masan SE MM menyambut soft launching dan beroperasinya Mal Pelayanan Publik Kabupaten Kudus. Selain bisa mempermudah pelayanan publik, keberadaan Mal Pelayanan Publik diharapkan juga bisa mendongkrak investasi di Kudus.
“Ini sangat baik, dan harus benar-benar dimaksimalkan untuk bisa mendongkrak masuknya investasi di Kabupaten Kudus,”kata Masan, Selasa (22/3).
Masan menambahkan, upaya untuk mendukung iklim investasi terus dilakukan jajaran Pemkab Kudus. Bahkan, DPRD Kudus juga sudah melakukan pengesahan Ranperda Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Kudus tahun 2022-2040.
Dari Perda RTRW tersebut, ada perluasan kawasan industri secara signifikan untuk mendukung masuknya investor di Kabupaten Kudus. Hal tersebut tentunya harus diimbangi dengan pelayanan perizinan yang baik.
“Jadi, melalui Mal Pelayanan Publik ini, layanan perizinan harus semakin ditingkatkan sehingga minat investor untuk masuk ke Kudus juga semakin tinggi,”paparnya.
Masan menambahkan, Mal Pelayanan Publik Kabupaten Kudus yang telah diresmikan memlikiki pelayanan yang lumayan lengkap. Masyarakat semakin mudah mengakses berbagai pelayanan dalam satu gedung.
Hal itu menjadi perwujudan komitmen Pemkab Kudus dalam menyediakan pelayanan publik terbaik bagi masyarakat.
Dari data yang ada, Mal Pelayanan Publik Kudus yang berada di sisi barat depan pendapa Kabupaten Kudus dibangun tahun 2021 silam. Pembangunan gedung dua lantai tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp 6,1 miliar dengan ditambah pengadaan mebeler sebesar Rp 1,6 miliar.
Rencana awal, gedung Mal Pelayanan Publik tersebut, didesain untuk tiga lantai. Namun, karena keterbatasan anggaran pembangunan lantai tiga masih menunggu kucuran anggaran dari Pemkab Kudus.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kudus Revli Subekti mengatakan, saat ini operasional Mal Pelayanan Publik melibatkan 24 instansi. Dari ratusan jenis pelayanan, sekitar 97 jenis pelayanan dari internal Pemkab Kudus, sedangkan 166 jenis pelayanan dari Pemprov Jateng, dan selebihnya merupakan pelayanan masyarakat lainnya sebanyak 124 jenis.
“MPP ini wujud dari kualitas, profesionalitas, integritas dan akuntabilitas dari Pemkab Kudus dalam hal pelayanan masyarakat. Mudah-mudahan ini semakin mengintensifkan pelayanan masyarakat,” ujarnya.
Pelayanan yang dinilai sangat membantu, salah satunya gerai milik Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) karena pengusaha tidak perlu lagi jauh-jauh ke Kota Semarang untuk mengurus berbagai keperluan karena di Kudus sudah tersedia.
Tm-Ab