KOTA MUNGKID,(SUARABARU.ID)- Sebanyak 7.136 anak-anak usia 6-11 tahun di wilayah Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang menjadi target vaksinasi covid-19, selama 15 hari ke depan.
“Untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi bagi anak-anak usia 6-11 tahun tersebut, pihaknya bersama dengan Puskesmas Salaman melakukan dengan sistem jemput bola ke sekolah-sekolah yang ada,”kata Camat Salaman, Imam Wisnu Kusuma saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di SD Salaman I, Rabu (5/1/2022).
Imam Wisnu mengatakan,dalam program jemput bola vaksinasi anak-anak tersebut, petugas dari puskesmas mendatangi ke sekolah-sekolah yang ada di wilayah tersebut.
Menurutnya, pada hari pertama vaksinasi bagi anak-anak usia 6-11 tahun di Kecamatan Salaman, dilakukan di tiga lokasi. Yakni, di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Krasak, SD Negeri Salaman 1 dan SD Salaman 2.
Sementara itu, Kepala SD Negeri Salaman 1 Markhaban mengatakan, jumlah total siswa yang mendapatkan vaksinasi dan dilayani di SD Negeri 1 Salaman sebanyak 430 siswa.
Ke-430 siswa tersebut terdiri atas 316 siswa SDN Salaman 1 dan sisanya merupakan siswa dari Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudhatul Atfal (RA) yang ada di sekitar Kampung Kauman, Desa Salaman.
Menuruntya, untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan pada saat vaksinasi tersebut, pihaknya bersama Puskesmas Salaman mengatur waktu pelaksanaannya.
Untuk siswa TK/RA, pelaksanan vaksinasi dilakukan mulai pukul 07.30 WIB hingga 09.00 WIB. Kemudian, untuk siswa kelas 1,2 dan 3 SD Negeri Salaman 1 dilaksanakan mulai pukul 09. 00 WIB.
“Sedangkan untuk siswa kelas 4,5 dan 6 vaksinasi dilaksanakan mulai pukul 10.00 WIB,”katanya.
Ia menambahkan, pada pelaksanaan vaksinasi tersebut, proses kegiatan belajar dan mengajar di SD Negeri 1 Salaman untuk sementara diliburkan.
Markhaban menjelaskan, meskipun informasi pelaksanaan vaksinasi tersebut sangat singkat dan mendadak, namun dapat berjalan lancar dan mendapatkan dukungan sepenuhnya dari para orangtua siswa.
“Informasi cukup singkat, mendadak sehingga kami kemarin dengan gerak cepat mengumpulkan Kepala TK diajak berembuk, dan melakukan pengumuman di grup-grup (whatsapp) kelas masing-masing. Alhamdulillah lancar,” ujarnya.
Dari 316 siswa SDN Salaman 1 tersebut, tidak semuanya mengikuti vaksinasi secara massal. Karena, ada beberapa siswa yang telah divaksin oleh orangtuanya secara mandiri.
Selain itu, ada juga yang tidak menjalani vaksinasi karena terindikasi sakit.
“Yang izin tidak bisa mengikuti vaksinasi kali ini ada dua siswa, karena sedang sakit panas,”katanya.
Untuk mengantisipasi adanya kejadian ikutan pascaimunisasi, pihak Puskesmas Salaman memberikan obat penurun panas.
Bagi siswa TK/RA dan siswa kelas 1,2 dan 3, obat panas yang diberikan dalam bentuk sirup. Sedangkan untuk siswa kelas 4,5 dan 6 obat penurun panas dalam bentuk tablet. Yon