Pemkab Wonosobo meluncurkan program bela beli beras lokal untuk pemulihan ekonomi. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID) – Pandemi global Covid-19 yang mulai melanda Wonosobo Jawa Tengah sejak Maret 2019 telah melumpuhkan semua sendi-sendi kehidupan dalam masyarakat.

Wabah virus corona tersebut, tidak saja berdampak pada masalah kesehatan pada penderita. Tapi juga meluas sampai sektor pendidikan, sosial-budaya, keagamaan dan ke penurunan bidang ekonomi di masyarakat.

Bupati Afif Nurhidayat dan Wakil Bupati Wonosobo M Albar yang dilantik pada 26 Februari 2020 pun langsung bekerja keras untuk melakukan percepatan penanganan pandemi global Covid-19, agar cepat terkendali dan tidak terus meluas di masyarakat.

“Saya sangat berterima kasih terhadap Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 dari tingkat Kabupaten, Kecamatan, Desa/Kelurahan dan hingga RW dan RT. Tanpa peran mereka pandemi global Covid-19 tidak mungkin akan cepat teratasi,” katanya.

Pihaknya juga mengapresiasi kegigihan personil TNI-Polri, tenaga medis, Satpol PP, Disperkimhub, BPBD, Relawan Covid-19 lain yang telah bahu membahu dalam mengatasi penularan dan penyebaran virus corona di masyarakat.

“Apresiasi yang tinggi layak disematkan pada mereka. Mereka layak menyandang gelar sebagai “Pahlawan Virus Corona”. Mereka, siang malam berjibaku, mengorbankan tenaga, waktu dan pikiran untuk berjuang melawan penyakit Covid-19,” ujarnya, Rabu (15/12).

Pemulihan Ekonomi

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat. Foto : SB/Muharno Zarka

Sejak pandemi global Covid-19 masih bergulir, Afif-Albar, selain menekan jumlah penderita virus corona, keduanya juga fokus pada pemulihan sektor ekonomi di masyarakat. Sebab, masalah ekonomi merupakan sektor vital yang perlu dijaga keberlangsungannya.

“Meski pandemi global Covid-19, saat itu, masih berlangsung tapi pergerakan ekonomi di masyarakat tidak boleh mandeg. Harus tetap berjalan. Karena jika kondisi ekonomi terpuruk, masyarakat kecil dan menengah yang akan langsung terkena dampaknya,” papar dia.

Menurut Afif, banyak fakta terjadi di masyarakat. Mereka kehilangan pekerjaan dan penghasilan akibat ada kebijakan social distancing (jaga jarak dan tidak ada keramaian). Pedagang kecil banyak yang tidak jualan dan terjadi penurunan omzet harian.

“Maka, guna menstabilkan kondisi ekonomi di masyarakat, Pemkab Wonosobo langsung menggulirkan kebijakan pemulihan ekonomi dengan berbagai langkah dan antisipasi. Baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek,” tegas mantan Ketua DPRD Wonosobo itu.

Kebijakan yang ditelurkan, menurutnya, berupa refokusing anggaran di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD), untuk dikosentrasikan dalam percepatan penanganan pandemi global Covid-19 dan kebangkitan kembali sektor ekonomi di masyarakat.

“Ada juga program percepatan penyaluran JPS dari Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten, Desa dan Kelurahan, CSR Peduli Covid-19 bagi BUMD/BUMD, geliat gerakan jogo tonggo dan pemberian bantuan sembako bagi warga yang terdampak virus corona,” terang dia.

Beras Lokal

Wakil Bupati Wonosobo, M Albar. Foto : SB/Muharno Zarka

Wakil Bupati M Albar menambahkan guna mendongkrak hasil produk pertanian warga setempat di masa pandemi global Covid-19, Pemkab Wonosobo meluncurkan program bela beli produk lokal, baik berupa sembako maupun hasil UMKM.

“Melalui gerakan bela beli produk lokal, warga Wonosobo, terutama ASN dan karyawan BUMD/BUMN, anggota TNI-Polri diminta untuk membeli sayuran, buah dan beras lokal Wonosobo. Mereka juga diharapkan membeli produk makanan kecil dari pelaku UMKM setempat,” tandasnya.

Menurut Gus Albar-demikian dia kerap disapa-gerakan bela beli produk lokal paling bisa membantu kestabilan daya beli di masyarakat. Sehingga ekonomi warga Wonosobo tidak semakin terpuruk karena dampak dari kebijakan social distancing karena ada wabah virus corona.

“Khusus kebijakan beli beras lokal, tiap OPD mengkoordinir ASN yang akan membeli beras dari petani melalui koperasi yang dikelola kelompok tani. Adapun program jogo tonggo, bagi warga yang mampu menyediakan paket sembako gratis bagi warga kurang mampu,” ungkapnya.

Guna terus menuju zero Covid-19, program vaksinasi terus digencarkan bagi semua kelompok masyarakat. Baik bagi lansia, kaum difabel, pelajar maupun masyarakat umum. Diharapkan sampai bulan Desember 2021 ini target vaksinasi sudah memcapai 70 persen.

“Target vaksinasi 70 persen guna mencapai herd immunity (kekebalan kelompok). Dengan demikian pandemi global Covid-19 ini segera berakhir dan pandemi bergeser menjadi endemi. Kondisi tersebut tentu akan mengembalikan kehidupan ekonomi akan normal kembali seperti semula,” tandasnya.

Muharno Zarka