WONOGIRI – Rumah industri pembuatan tahu di Dusun Bakalan, Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Minggu malam (5/5) terbakar.
Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati dan Kapolsek Ngadirojo AKP Subroto, melalui Paur Subag Humas Polres Aipda Iwan Sumarsono, menyatakan, rumah industri pembuatan tahu yang terbakar adalah milik Ny Sarni (45) warga Dusun Bakalan RT 3/RW 12, Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran rumah industri pembuatan tahu tersebut. Pemicu kebakaran masih dalam penyelidikan petugas. Tapi diduga berasal dari api tungku yang tidak sempurna dalam memadamkannya, ketika pembuatan tahu telah dirampungkan.
Ada percikan api dari cerobong pembuangan asap, yang jatuh ke wajan penggorengan tahu. Itu menyebabkan munculnya jilatan api yang kemudian membesar karena membakar genangan minyak di wajan penggorengan.
Api tersebut kemudian berkobar membakar stok kayu bakar yang ada di dekatnya, dan membakar rumah tempat industri tahu. Kobaran api, pertamakali dilihat oleh Saksi Badriya (20) pada pukul 20.00. Saksi kemudian memberitahukan kepada rekannya Tawanto (50), yang sama-sama warga Dusun Bakalan, Desa Mlokomaniswetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.
Masyarakat sekitar bersama pamong desa segera datang untuk memberikan pertolongan pemadaman. Tapi terkendala karena di tempat tidak tersedia alat pemadam dan tidak ada persediaan air yang cukup.
Musibah kebakaran ini segera dilaporkan ke Polsek, dan didatangkan bantuan dua unit mobil pemadam kebakaran.
Tanah Longsor
Sementara itu, lahan sawah milik 3 petani rusak ketika terjadi bencana tanah longsor di Dusun Tungkluk, Desa Girimulyo, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, tidak ada korban jiwa karena lokasinya berada di lahan persawahan milik petani.
Dampak bencana longsor ini, telah merusak lahan sawah beserta tanaman padinya milik tiga orang petani. Yakni Karno, Ny Sikem dan Sulih.
Ketiganya adalah warga Dusun Tungkluk, Desa Girimulyo, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri. Pemicunya, karena sisi tebing persawahan ambrol, disebabkan kondisi struktur tebingnya labil dan berada pada posisi curam.
suarabaru.id/bp