SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali mengecek penyekatan pemudik di sejumlah gerbang tol di wilayah Jateng. Pengecekan dilakukan untuk memastikan perintah larangan mudik mulai hari ini, Kamis (6/5/2021) sampai Senin (17/5/2021) mendatang.
Lokasi pertama yang dicek Ganjar adalah Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang. Di tempat itu, Ganjar bahkan ikut bersama petugas mencegat semua kendaraan yang masuk ke pintu gerbang tol itu. Kendaraan yang berplat luar kota khususnya Jakarta, Bandung dan sekitarnya, langsung diberhentikan petugas untuk diperiksa kelengkapannya.
”Mau kemana mas? Mau mudik suratnya sudah lengkap apa belum,” tanya Ganjar pada salah satu pengendara plat Jakarta.
BACA JUGA: Pemkab Demak Larang Masyarakat Lakukan Mudik
Ternyata pengemudi itu berasal dari Pekalongan. Dia menunjukkan KTP yang menunjukkan bahwa memang dari Pekalongan dan hendak menuju Semarang.
”Ternyata orang Jawa Tengah. Ini ya, KTP alamatnya Pekalongan dan kendaraannya memang plat luar Jawa Tengah. Jadi silakan jalan,” kata Kepala Pos Pam Kalikangkung, AKP Wahono kepada awak media.
Beberapa penumpang lain yang mobilnya dihentikan petugas juga didatangi Ganjar. Seperti petugas polisi, dia juga ikut menginterogasi penumpang dalam kendaraan itu.
BACA JUGA: Kejari Tangani Kasus Dugaan Korupsi di KAI Purwokerto
Namun hanya beberapa kendaraan saja yang melintas di pintu Tol Kalikangkung. Kondisinya sepi dan tidak ramai seperti hari biasa. Beberapa kendaraan plat Jakarta atau luar Jateng yang diberhentikan, semuanya sudah mengantongi surat izin sesuai persyaratan.
”Ini hari pertama penyekatan larangan mudik, maka saya cek kondisinya. Ternyata landai, sampai hari ini tidak ada peningkatan berarti. Kalau melihat frekuensi seperti ini, Insya Allah berjalan baik,” imbuh Ganjar.
Prediksi lonjakan pemudik pada dua hari sebelumnya, ternyata tidak terjadi. Sampai hari ini, pemudik yang datang ke Jateng masih landai.
BACA JUGA: Jelang Idul Fitri, Kadiv Pemasyarakatan Kemenkumham Sumsel Gencarkan Sidak di Lapas Narkoba
”Sampai kemarin, total pemudik yang sudah masuk ke Jateng sesuai aplikasi Jogo Tonggo sebanyak 8.600 an. Itu yang terbanyak dari Wonogiri,” jelasnya.
Ganjar berharap, kondisi ini tetap bertahan hingga tanggal 17 Mei nanti. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat, yang sudah mengikuti ketentuan untuk tidak mudik.
”Peran panjenengan akan sangat membantu. Jadi suasana adem, kami tidak perlu repot membalikkan, kemudian terjadi friksi, saling marah. Jangan sampai terjadi. Dengan cara tidak mudik dulu, maka Insya Allah semuanya berjalan dengan baik,” ucapnya.
BACA JUGA: Johan Irawan Mengolah Singkong Menjadi Gula Cair, Manisnya Dua Kali Lipat
Ganjar juga meminta petugas kepolisian dan Bupati/Wali Kota menjaga jalur-jalur tikus. Dia percaya, semua sudah bergerak melakukan hal itu.
”Jalur tikus sama, akan kita lakukan pengecekan. Di Kabupaten/Kota sudah berjalan, dari Kapolda sudah merintahkan Polres-polres mengawasi yang ada di masing-masing daerahnya. Satpol PP kita perbantukan juga,” pungkasnya.
Kepala Pos Pam Kalikangkung, AKP Wahono menambahkan, di hari pertama larangan mudik, arus lalu lintas dari Jakarta atau daerah lain yang masuk Semarang, terlihat sangat landai. Arus lalin didominasi angkutan barang. ”Sejak tadi sampai siang ini, kondisinya landai. Tidak ada peningkatan,” ungkap dia.
Beberapa kendaraan plat luar Jateng, lanjut Wahono, semuanya dihentikan. Dan dari pengecekan, beberapa kendaraan itu memang sudah memiliki surat izin dan persyaratan lain, sehingga bisa melanjutkan perjalanan.
”Kendaraan yang masuk dari luar kota komplet, sehingga diperbolehkan jalan. Kalau ada yang tidak komplet, pasti saya minta untuk putar balik. Sampai hari ini, belum ada kendaraan yang putar balik,” pungkasnya.
Riyan-Sol