KUDUS (SUARABARU.ID) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus telah menyelesaikan debat Cabup-Cawabup Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kudus 2024 putaran terakhir di Hotel Gripta, Rabu (13/11). Salah satu persoalan yang menarik untuk disimak adalah persoalan banyaknya kasus cerai gugat yang ada di wilayah Kabupaten Kudus.
Dalam pertanyaan yang disampaikan panelis, bahwa kasus cerai di Pengadilan Agama Kudus pada semester I tahun 2024 mencapai 500 kasus. Panelis menanyakan bagaimana upaya para calon untuk menekan angka cerai gugat tersebut.
Cabup nomor 1 Sam’ani Intakoris yang mendapat kesempatan pertama untuk menanggapi mengatakan bahwa kasus perceraian kebanyakan disebabkan oleh persoalan ekonomi dan pernikahan dini. Oleh karena itu, kata Sam’ani, perlu ada edukasi bagi para calon penganten untuk menghadapi bahtera rumah tangga.
Dalam pernyataannya, Sam’ani kemudian memamerkan perkawinannya dengan isterinya yang bertahan selama 30 tahun.
“Alhamdulillah, saya bersama isteri saya Mama I’in telah bersama-sama selama 30 tahun dan tetap satu-satunya,”kata Sam’ani.
Menanggapi pernyataan Sam’ani tersebut, Cabup nomor urut 2, Hartopo mengatakan bahwa kasus perceraian tidak hanya akibat persoalan ekonomi dan pernikahan dini, tapi juga akibat kasus KDRT dan peselingkuhan.
“Ketika saya menjabat, ada banyak faktor penyebab perceraian. Tak hanya ekonomi dan pernikahan dini. Ada banyak KDRT dan perselingkuhan juga,”kata Hartopo.
Oleh karena itu, Hartopo juga menyebut pentingnya edukasi di sekolah untuk memberikan pemahaman mengenai para calon penganten. Juga kepada KUA untuk memberikan pemahaman kepada para pasangan calon penganten.
Cabup Sam’ani dalam kesempatan merespon pernyataan Hartopo mengatakan, cawabup pasangannya Bellinda sebagai perwakilan perempuan akan berusaha memberikan edukasi ke masyarakat.
“Mbak Bellinda akan memberikan edukasi ke masyarakat agar tercapai keluarga Sakinah Mawaddah wa Rohmah,”ujarnya.
Baca Juga:
Debat Pilkada Kudus Diwarnai Kericuhan, Massa Pendukung Saling Lempar
Warganet Kritik Debat Pilkada Kudus Putaran Terakhir, Kurang Berbobot!
Sebagaimana diketahui, debat Cabup-Cawabup Kudus putaran terakhir kembali digelar KPU Kabupaten Kudus.
Dalam debat sempat diwarnai kericuhan dengan aksi saling dorong dan lempar botol antar-pendukung pasangan calon (paslon). Bahkan, dikabarkan ada beberapa pendukung yang terluka akibat lemparan botol.
Meski demikian, pelaksanaan debat berjalan lancar dan cenderung adem. Berbeda dengan debat pertama, pada debat kali ini kedua paslon tidak terlalu melancarkan serangan-serangan satu sama lain. Padahal dalam debat kali ini, setiap paslon dipersilahkan untuk saling lempar pertanyaan kepada paslon lain.
Hanya saja, kesempatan tersebut tidak banyak dimanfaatkan masing-masing paslon untuk mengkritik program atau visi misi rivalnya.
Ali Bustomi