KUDUS (SUARABARU.ID) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus telah menyelesaikan debat Cabup-Cawabup Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kudus 2024 putaran terakhir di Hotel Gripta, Rabu (13/11). Namun, debat yang disiarkan secara live televisi maupun youtube KPU Kudus tersebut banyak mendapat respon negatif dari warganet.
Salah satunya disampaikan akun @Castrobaru-m6m. Dalam kolom komentar, akun ini memberikan respon atas penyampaian para paslon melalui kolom komentar di akun youtube KPU Kudus.
“Penjelasan program & pertanyaan dari semua calon cuma KOSONG. Sebatas retorika tidak ada penjelasan yg rinci bagaimana mencapai programnya.. Gk jelas, Anak SDpun bisa,”katanya.
Respon negatif juga muncul dari pendukung paslon. Akun @rizqiefahmi2593 melalui kolom komentarnya menilai penjelasan semua paslon kurang meyakinkan meski dirinya adalah lebih condong ke paslon nomor 1.
“Penjelasan Program Semua Paslon masih kurang berbobot/tidak ada gebrakan yang dapat meyakinkan pemilih. Ya akan tetapi kalau disuruh milih lebih condong ke 01 karena Mr. Hartopo tidak dapat dirasakan langsung Masyarakat Kudus. Andai selama menjabat Mr. Hartopo dapat membuat gebrakan yang dirasakan masyarakat saya pasti pilih Mr. Hartopo,”katanya
Sedangkan pendukung paslon nomor 2 dalam kolom komentar lebih menunjukkan dukungannya. Seperti disampaikan akun @brotrher223.
“Semoga pak hartopo terpilih dgn wakilnya mawahib . 🙏 Insyallah kudus makmur . Berkah,”tulisnya.
Baca Juga:
Debat Pilkada Kudus Diwarnai Kericuhan, Massa Pendukung Saling Lempar
Sebagaimana diketahui, debat Cabup-Cawabup Kudus putaran terakhir kembali digelar KPU Kabupaten Kudus. Debat menghadirkan dua paslon peserta Pilkada Kudus yakni paslon nomor 1 Sam’ani Bellinda dan paslon nomor 2 Hartopo-Wahib.
Dalam debat sempat diwarnai kericuhan dengan aksi saling dorong dan lempar botol antar-pendukung pasangan calon (paslon) yang berada di luar ruangan debat. Bahkan, dikabarkan ada beberapa pendukung yang terluka akibat lemparan botol.
Meski demikian, pelaksanaan debat berjalan lancar dan cenderung adem. Berbeda dengan debat pertama, pada debat kali ini kedua paslon tidak terlalu melancarkan serangan-serangan satu sama lain. Padahal dalam debat kali ini, setiap paslon dipersilahkan untuk saling lempar pertanyaan kepada paslon lain.
Hanya saja, kesempatan tersebut tidak banyak dimanfaatkan masing-masing paslon untuk mengkritik program atau visi misi rivalnya.
Ali Bustomi