KUDUS – Menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2569, siswa siswi SMP Keluarga Kudus memiliki cara yang cukup unik dan berbeda dibandingkan perayaan biasanya. Mereka menampilkan pertunjukan atraksi naga liong yang memburu koruptor.
Ya, tema naga liong memburu koruptor memang sejalan dengan kurikulum antikorupsi yang lama dikembangkan oleh SMP Keluarga ini. Sejak beberapa tahun lalu, sekolah yang berada di Desa Kaliputu, Kecamatan Kota ini terus konsen mengajarkan pendidikan antikorupsi ke siswanya.
Dalam atraksi yang dimainkan oleh para siswa, diawali dengan adegan teaterikal para koruptor sedang duduk nyaman di kursi. Tak berapa lama kemudian, seekor naga liong datang dan mengejar sang koruptor tadi. Hingga akhirnya, sang koruptor berhasil dibelit oleh naga liong hingga tidak berkutik.
Ahmad Faridiansyah Pembimbing Teater mengatakan, aktraksi tersebut menggambarkan sebuah negeri impian. Bagaimana pun di negara ini banyak terjadi korupsi, kedoliman, rebutan kekuasaan hingga rakyat menjadi korban.
“Nah makanya itu tadi ada seorang koruptor yang dibasmi oleh naga atau liong barongsai,” ungkapnya, di sela-sela pertunjukan, Senin (4/2).
Ia mengatakan, sosok manusia dan liong itu memiliki makna. Semua yang dilakukan manusia itu nantinya pasti mendapatkan balasan. Diantaranya diperankan oleh sosok liong ini yang menjadi semacam pembasmi kemurkaan.
“Koruptor akan mendapatkan balasan, yakni dari yang kuasa,” jelasnya.
Wakil Kepala SMPK Kudus, Herri Cristanto mengungkapkan, setiap tahunnya ada kegiatan menyambut tahun bari imlek. Namun pada tahun ini dikemas dengan tema yang berbeda. Yakni bertemakan pendidikan anti korupsi.
“Kebetulan tahun ini adalah tahun politik. Serta di sekolah kami program unggulannya adalah pendidikan anti korupsi. Maka untuk itu kami perayaan imlek ini mengangkat tema anti korupsi,” terangnya.
Ia mengatakan, momen politik ini banyak mantan koruptor yang menjadi calon legislatif. Hal itu seperti yang diumumkan KPU pusat terkait caleg mantan koruptor.
“Dengan begitu, diharapkan anak-anak sudah sejak dini diberikan sosialisasi dan pengertian tentang korupsi. Mencintai negara sejak dini dengan sadar bahaya korupsi itu sejak dini,” tandasnya.suarabaru.id/tm