TEMANGGUNG – Anggota MPR RI Fraksi Partai Nasdem Drs KH Choirul Muna menilai akhir-akhir ini ada pergeseran yang berhubungan dengan masalah ketuhanan. ”Kadang orang cenderung memilih rasional ketimbang yang berhubungan dengan ketuhanan,” katanya.
Dia mengatakan hal itu ketika ditemui sebelum memberikan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Temanggung, Senin (4/2). Materi yang diberikan tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Selebihnya disebutkan, belakangan ini kadang statemen orang yang berbau atheis malah dianggap menarik. ”Mosok non muslim disuruh pidato di masjid. Itu kan kurang tepat,” katanya.
Belakangan ini, kata dia, juga ada yang mengeluarkan statemen bahwa orang yang beragama itu orang yang irasional. Hal seperti itu oleh sebagian masyarakat dianggap menarik dan laku keras. ”Masyarakat jangan terpancing dengan isu yang dapat membuat keruh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya.
Sosialisasi
Terkait hal itu sebagai anggota MPR dia merasa harus selalu menyosialisasikan supaya rakyat tidak terpancing dengan hal yang akan menjadikan kegundahan di masyarakat. Rakyat kecil kadang mudah terprovokasi dengan hal yang dibuat orang untuk melakukan manuver politik via isu agama. Sehingga manakala masyarakat terpancing, maka terjadilah sesuatu yang instabilitas.
Sejalan dengan kekhawatiran itu, lanjut pria dengan nama panggilan Gus Muna ini, rakyat harus didewasakan cara berfikirnya. Di mana momen politik harus dimainkan oleh aktor intelektual yang sebetulnya, dan bisa diterima secara utuh.
Instabilitas bisa memecah belah keutuhan bangsa kita, akibat tidak bersatunya masyarakat. Maka dia mendukung tindakan tegas pemerintah yang berusaha menindak pernyataan akademisi yang memancing polemik. Karena polemik itu akan menjadikan kegundahan masyarakat.
”Kegundahan itu akan menjadikan tidak stabilnya dalam kehidupan berbangsa. Manakala stabilitas tidak terjaga, maka di negara ini akan terjadi kegundahan yang menjadikan ketidakkompakan antara warga negara,” tuturnya. (ach)