SEMARANG – Kabid Organisasi dan Daerah PB PASI Zacky Anwar Makarim meminta Pengprov PASI Jateng di bawah ketua umum Supi’i mampu mengembalikan kejayaan atletik seperti beberapa tahun silam. Pasalnya, peradaban atletik Indonesia pernah terjadi di provinsi ini, ketika eranya sprinter M Sarengat dan Purnomo.
Zacky menyampaikan harapan itu ketika melantik Pengprov PASI Jateng periode 2019-2023 di Hotel Santika Premiere, Semarang, Sabtu (2/2). Ikut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua Umum II KONI Jateng Sudarsono dan perwakilan pengkab/pengkot PASI.
”Coba lihat, dulu di sini ada pelari M Sarengat, Purnomo, lalu ada manusia terkuat putri Rumini (atlet sapta lomba) yang sekian puluh tahun rekornya baru terpecahkan. Ada sprinter Suryo Agung, dan Trianingsih yang tujuh kali ikut SEA Games selalu dapat emas. Kembalikan peradaban itu. Jangan mau kalah dengan NTB, yang melahirkan Muhammad Zuhri,” kata Zacky.
Menurut dia, tantangan cabang atletik nasional makin ketat. Atlet yang lolos ke PON XX 2020 harus memenuhi standar limit yang ditentukan oleh PB PASI pada babak even resmi yang dinyatakan sebagai babak kualifikasi.
Tetap Optimistis
Sementara itu, Wakil Ketua Umum II KONI Sudarsono mengingatkan bahwa cabang atletik masih dijadikan cabang prioritas Jateng yang diharapkan menjadi lumbung medali emas di PON kelak.
”Inilah cabang yang memiliki kuota atlet dan pelatih terbanyak di Pelatda Jateng. Saya mengajak berpacu untuk berprestasi, membawa pulang banyak emas di PON Papua nanti,” katanya.
Ketua Umum Pengprov PASI Jateng Supi’i menyatakan optmismenya bahwa atletik mampu bersaing di PON Papua meskipun ditinggalkan para atlet andalannya. Dia menyebut Jateng sudah melakukan regenerasi melalui kejuaraan antarkorwil dan Jateng Open. Pihaknya mengawal semua atletnya.
”Kejurnas 2016, kita juara umum. Ini pertanda, bahwa atletik Jateng masih bisa berbicara di level nasional. Nomor-nomor jalan cepat, tolak, lempar, lari dan lari estafet masih mampu diandalkan di PON nanti,” tandas Supi’i.(suarabaru.id/sl)