WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Jumlah warga terpapar virus Corona di Wonosobo semakin bertambah. Per-hari ini, Senin (31/8), angka akumulasi positif COVID-19 telah mencapai 245 kasus, dengan rincian 123 orang telah dinyatakan sembuh, 119 orang masih dalam perawatan, dan 3 orang dinyatakan meninggal dunia.
Selama sepekan terakhir, atau sejak Senin (24/8), jumlah penambahan Covid-19 positif bahkan mencapai 59 kasus. Dari sisi sebaran kasus, virus Corona kini telah merambah 97 Desa/Kelurahan di 15 Kecamatan.
Jumlah terbanyak ada di Kecamatan Wonosobo yang mencapai 14 Desa/Kelurahan. Wonosobo termasuk paling banyak pasien Covid-19 sebab mobilitas warga setempat paling tinggi dibandingkan wilayah Kecamatan lainnya yang berada di daerah pinggiran.
Pemutakhiran terakhir, data perkembangan penanganan Covid-19 di situs resmi corona.wonosobokab.go.id menyebut jumlah warga terpapar korona di Kecamatan Wonosobo mencapai 48 orang, menjadi yang terbanyak se-Kabupaten, disusul Kecamatan Kalikajar dengan 47 kasus.
Pada situs yang sama, terlihat pula data pasien dalam pengawasan (PDP), atau kini lazim disebut suspek di Kabupaten Wonosobo saat ini telah mencapai 565 orang, dengan 492 diantaranya telah dinyatakan sembuh, 12 dalam perawatan, 18 orang dinyatakan meninggal, dan 42 orang menjalani isolasi mandiri.
Menyikapi hal tersebut, Satuab Tugas Percepatan Penanganan (STPP) Covid-19 Pemkab Wonosobo pun mengambil sejumlah langkah dengan upaya mengoptimalkan pencegahan penyebaran Covid-19, utamanya di wilayah rawan yang ditengarai berpotensi menjadi klaster penularan.
“Untuk pencegahan penyebaran virus Corona, BPBD Wonosobo mengoptimalkan upaya sterilisasi dengan cairan desinfektan secara massif, termasuk di kantor instansi pemerintah maupun fasilitas publik,” tutur Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo, Zulfa Ahsan Alim saat ditemui di sela kegiatan penyemprotan desinfektan di gedung Dinas Kominfo setempat.
Protokol Kesehatan
STPP Covid-19 di sejumlah wilayah pun mulai bertindak tegas terhadap kegiatan-kegiatan publik yang berpotensi menjadi media penularan virus.
Salah satu kegiatan yang mendapat tindakan tegas adalah camping di kawasan hutan cemara di Desa Purwojiwo Kecamatan Kalikajar pada Minggu (30/8).
Komandan Koramil Kalikajar 07/Kalikajar, Kapten Inf Panut menegaskan upaya membubarkan kegiatan camping telah dilakukan secara persuasif dengan tujuan agar tidak sampai menimbulkan penularan yang bisa merugikan banyak pihak.
“Untuk sementara area perkemahan ini memang diputuskan untuk ditutup oleh pihak Desa Purwojiwo. Diharapkan agar komunitas-komunitas yang lain juga bisa mematuhi untuk tidak melakukan kegiatan serupa,” tegasnya.
Di lingkup perangkat daerah, langkah-langkah pencegahan juga telah dilakukan dengan memaksimalkan kembali penerapan protokol kesehatan Covid-19.
Di Diskominfo contohnya, protokol kesehatan terbaru bagi para pegawai, baik ASN maupun non ASN telah diberlakukan per tanggal 30 Agustus 2020.
Kepala Dinas Kominfo, Eko Suryantoro menyebut upaya menerapkan protokol kesehatan baru, dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan resmi, yang menitikberatkan pada kesadaran setiap pegawai untuk melakukan pencegahan secara mandiri.
“Setiap pegawai harus memiliki kesadaran untuk melakukan upaya pencegahan, diantaranya dengan melakukan desinfektasi peralatan kantor secara teratur, menjaga interaksi dalam jarak aman dan senantiasa mengenakan masker selama berada di kantor,” tegas Eko.
Fasilitas untuk sterilisasi pengunjung kantor pun, disebutnya telah disediakan demi menghindari paparan virus Corona di lingkungan kerja.
Muharno Zarka-Wahyu