Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra. foto : hp

Rahmat menjelaskan, melalui High Level Meeting (HLM) dan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) TPID yang diselenggarakan pada 12 Februari 2025, disepakati pelaksanaan program pengendalian inflasi selama periode Ramadan antara lain Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di 35 kabupaten/kota pada 20 Maret 2025.

Selain itu ada pula peningkatan pengawasan stok pasokan komoditas pangan, hingga upaya jangka panjang yaitu perluasan replikasi program Simanis (Sinergi Inflasi Semakin Harmonis).

Pada giat GPM tersebut, diluncurkan program subsidi harga pangan di tingkat konsumen sebanyak 130,05 ton beras (10,10 ton premium; 63,75 ton medium; 56,20 ton SPHP); 20.486 liter minyak goreng (4.814 liter premium; 15.672,60 liter Minyakita); 16,85 ton telur ayam ras; 11,03 ton gula pasir; 3,83 ton daging ayam ras; 4,22 ton aneka cabai; dan 4,80 ton bawang merah; serta komoditas pangan lainnya di 35 Kab/Kota se-Jawa Tengah.

Peran dari tim pengendali inflasi daerah menjadi penting terutama untuk memantau alur distribusi dan peningkatan permintaan untuk beberapa barang menjelang momentum Ramadhan dan HBKN Idul Fitri.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu dipastikan ketersediaan/pasokan atas permintaan komoditas yang meningkat ini tercukupi dan harga kebutuhan tetap terjaga.

“Selain pengendalian inflasi, BI Jateng senantiasa memastikan kelancaran transaksi tunai maupun nontunai selama periode Ramadan dan Idul Fitri,” kata Rahmat menjelaskan.

Tak hanya itu saja, untuk memastikan kelancaran penyaluran Uang Layak Edar (ULE), BI Jateng melangsungkan program SERAMBI (Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri) selama periode 7 Maret s/d 26 Maret 2025.

Layanan SERAMBI kali ini dilaksanakan sebanyak 335 kali layanan dengan rincian 4 titik di Masjid (MAJT, Masjid Undip Tembalang, Masjid Undip Pleburan dan Masjid Jami Jatisari); 77 loket bank selama 4 hk; 1 titik di Pasar Modern BSB City; 2 titik di Stasiun Tawang dan Stasiun Poncol serta layanan penukaran kepada 20 Instansi/Mitra BI.

Terdapat peningkatan realisasi transaksi pada tahun ini dengan total sebesar Rp11,133 triliun, atau meningkat 21% (yoy) dari tahun lalu yang hanya sebesar Rp9,178 triliun.

Hal ini menunjukkan komitmen pelayanan prima dari BI Jateng dalam memenuhi ekspektasi dan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap penukaran Uang Layak Edar (ULE).

Selain penyaluran ULE, untuk mendorong kelancaran sistem pembayaran non tunai, BI Jateng menyelenggarakan Kegiatan Ramadan Manis Pakai QRIS yang terdiri dari Safari Edukasi Penggunaan QRIS dan Pelindungan Konsumen, hingga program Apresiasi untuk Masjid Terdigital.

Apresiasi untuk Masjid Terdigital akan dilaksanakan melalui kolaborasi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Tengah dan diikuti oleh Masjid Agung se-Jawa Tengah.

“Apresiasi ini akan diberikan kepada Masjid dengan penerimaan Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) melalui QRIS terbanyak dengan periode donasi 10-30 Maret 2025,” katanya.

BI juga bersinergi dengan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) untuk memberikan edukasi dalam talkshow pada program TARHIM (Talkshow Ramadan Hingga Magrib) dengan tema ‘Mengenal Lebih Dekat Lembaga Keuangan Syariah dan Dukungan Sistem Pembayaran untuk Kemaslahatan Umat di Era Digital’.

Selain itu, BI Jateng turut memberikan edukasi dalam bentuk QRIS Experience Infaq di area Masjid Agung Semarang. Dalam kegiatan dimaksud, jamaah yang berinfaq di Masjid Agung Semarang menggunakan QRIS berkesempatan mendapat paket sembako dengan total 600 paket.

“Untuk mendukung kelancaran arus mudik BI Jateng juga turut memastikan kelancaran pembayaran nontunai pada gerbang tol pada periode mudik lebaran 2025, antara lain di ruas Tol Semarang ABC (Semarang Kota), Tol Semarang-Solo, Tol Semarang-Demak, dan Tol Semarang-Batang,” pungkasnya.

HP