SEMARANG (SUARABARU.ID)– Dzikir kepada Allah SWT yang terbaik adalah dengan membaca Alquran. Karena manfaat dan keberkahan dengan membaca Alquran, sangat banyak sekali untuk kebaikan umat Nabi Muhammad SAW.
Demikian disampaikan Syekh Ammar Azmi Ar-Rafati Al-Jailani Al-Hasani, pendakwah dari Gaza, Palestina, saat hadir dalam acara Istighosah Nuzulul Quran, yang dilaksanakan di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Semarang, Jumat (21/3/2025).
Hadir dalam acara itu di antaranya, Sekretaris PP MAJT Drs KH Muhyiddin MAg, Ketua Panitia Gebyar Ramadan MAJT Prof Dr H Ahmad Izzuddin MAg, dan Drs KH Istajib AS. Selain itu juga, sejumlah jamaah yang usai menunaikan ibadah Shalat Jumat.
BACA JUGA: Bukan karena Berlebih, Bina Insani Bagi 1.250 Paket Tali Asih
Disampaikan Syekh Ammar Azmi, bagi umat Rasulullah SAW yang menjalankan ibadah puasa sembari membaca Alquran, kelak di hari akhir akan menerima syafaatnya.
”Setiap kali kita membaca Alquran, kelak di Surga derajat kita akan dinaikkan. Selain membaca Alquran, kita juga harus mengamalkannya,” kata pria kelahiran Kota Gaza, Palestina, 26 September 1979 itu.
Dalam tausiyahnya itu juga diungkapkan, seorang ulama besar, Imam Syafi’i, setiap harinya menghafalkan Alquran sebanyak dua kali, siang dan malam hari selama Ramadan. ”Itulah yang harus kita lakukan juga. Selain berpuasa, kita juga harus membaca Alquran,” tutur Syekh Ammar Azmi, yang pada usia 11 tahun, telah hafal Alquran 30 juz, dan ratusan Hadits.
BACA JUGA: Bupati Kudus Sam’ani Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi
Dia berharap, selama bulan Ramadan yang hanya sebentar saja ini, tidak berlalu begitu saja. Memasuki 10 hari terakhir, merupakan waktu yang istimewa untuk makin mendekatkan diri pada Allah SWT dengan membaca Alquran.
Kehadirannya di acara istighosah itu, tidak hanya memberikan materi terkait peringatan Nuzulul Quran saja. Melainkan juga diceritakan olehnya, bagaimana suasana di Gaza saat ini yang terus saja dibombardir tentara Israel.
Dari cerita yang dia sampaikan melalui seorang penerjemah itu disampaikan, tiga dari tujuh anaknya, mati syahid dalam sebuah serangan roket bom fosfor di Gaza. Namun meski begitu, semua kegiatan belajar mengajar yang dirintisnya di Gaza, tetap berlangsung di tengah serangan Zionis.
Riyan