JEPARA (SUARABARU.ID)- Generasi emas yang diimpikan akan terwujud tahun 2045 dikhawatirkan hanya akan melahirkan generasi yang tidak memiliki ketahanan budaya. Karena itu perlu dibangun sinergitas mulai dari pemerintahan desa, sekolah, pemerintah kabupaten dan para pemangku kepentingan untuk bergerak bersama memperkuat ketahanan budaya generasi muda.
Hal tersebut diungkapkan oleh pegiat budaya Hadi Priyanto saat menjadi narasumber Penguatan Profil Pelajaran Pancasila di SMAN 1 Welahan dengan topik budaya dan kearifan lokal. Kegiatan yang diikuti oleh 300 pelajar sekolah tersebut dibuka oleh kepala Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Welahan Bidang Kurikulum Noor Rifaan, M.Pd
Lebih lanjut Hadi Priyanto menjelaskan, melalui sinergitas antar pemangku kepentingan tersebut diharapan tradisi dan budaya lokal warisan nenek moyang kita tidak semakin hilang, dan tak dikenal lagi oleh anak-anak kita. “Setidaknya ada enam hal yang perlu diperhatikan dalam pelestarian kekayaan budaya dikalangan anak-anak kita mulai memberikan pengalaman budaya, pengetahuan budaya, memperkuat budaya sebagai identitas, pengembangan literasi budaya dan pemanfaatan teknologi informasi” ujarnya
Menurut Hadi pelestarian budaya tradisi bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi pemerintahan desa juga harus turut serta secara aktif. “Desa sebagai garda terdepan pemerintah harus turut terlibat dalam membangun budaya yang berbasis pada kearifan lokal desa setempat untuk anak-anak muda yang ada di desanya.,” pinta Hadi.
Desa menurut Hadi saat ini memiliki dana yang besar yang difokuskan pada proyek-proyek fisik sementara proyek pemberdayaan masyarakat nampak diabaikan, salah satunya adalah pelestarian budaya tradisi bagi anak-anak di desa masing-masing.
Pada kegiatan tersebut Hadi juga menjelaskan secara ringkas mulai sejarah Jepara mulai Jepara dalam Mitos Kerajaan Jawa hingga masa Islam dan masa kolonial. “Perjalanan panjang sejarah Jepara telah membentuk budaya dan tradisi yang khas,” tuturmya
Dalam kesempatan tersebut Hadi menjelaskan tradisi tedhak siten, petung pindah rumah dan permainan tradisional
Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Welahan Bidang Kurikulum Noor Rifaan, M.Pd tema kebudayaan dan kearifan lokal yang dipilih adalah untuk memberikan pemahaman dan kecintaan siswa terhadap pentingnya pelestarian tradisi. “ Ini bagian dalam mempersiapkan gelar karya yang akan dilakukan,” ujarnya
Hadepe