blank
Pj Bupati Kudus Herda Helmijaya saat meninjau pintu air Bendung Wilalung. Foto:Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Ketinggian air sungai Wulan hingga Selasa (2/1) sore terus meningkat drastis seiring dengan banjir yang melanda wilayah Grobogan. Bahkan air di spillway Goleng saat ini sudah dalam kondisi limpas.

Limpasan air di spillway Goleng ini cukup mengkhawatirkan. Karena jika debit air terus meningkat, ancaman banjir akan terjadi di wilayah Kaliwungu.

“Saat ini air sudah mulai limpas tipis. Tapi jika debit air sungai Wulan terus naik, tentu sejumlah desa di wilayah Kecamatan Kaliwungu bisa terdampak,”kata Camat Kaliwungu, Satrio Agus Himawan, Selasa (21/1).

Satrio menambahkan, kewaspadaan terhadap ancaman banjir terus dilakukan. Pihaknya bersama para relawan dan warga, terus memantau kondisi tanggul-tanggul yang ada guna memastikan ancaman jebol.

“Kewaspadaan terus kami lakukan dengan terus memantau kondisi yang ada,”tandasnya.

Baca juga:

Debit Bendung Wilalung Terus Meningkat, Masyarakat Kudus Diminta Waspada Banjir

Banjir Grobogan, Jalur Kereta Api Gubug-Karangjati Terpaksa Ditutup

Sementara, berdasarkan laporan periodik, debit air di Kelambu pada pukul 16.00 WIB sudah mencapai 859 meter kubik per detik dengan elevasi di Wilalung sebesar 236.

Atas kondisi tersebut, pihak pengelola Bendung Wilalung dengan persetujuan aparat kepolisian, TNI dan Pemerintah Kecamatan Undaan memutuskan untuk memperlebar bukaan pintu air menuju arah sungai Juwana dari 10 cm menjadi 20 cm.

Kondisi tersebut tentu untuk mengurangi beban dari Sungai Wulan yang sampai sore ini sudah mulai penuh. Debit air sudah mendekati bibir tanggul yang ada di sepanjang wilayah Kecamatan Undaan.

“Karena debit terus naik, pembukaan pintu air Wilalung ke arah Sungai Juwana ditambah dari 10 cm menjadi 20 cm sore ini,”kata Kasi Kesiagaan dan Kedaruratan BPBD Kudus Munadji.

Pembukaan pintu air ke arah Sungai Juwana dilakukan untuk mengurangi debit air yang mengarah ke Sungai Wulan. Namun di sisi lain, hal tersebut akan menbuat debit sungai Juwana akan meningkat dan memunculkan ancaman genangan di wilayah timur.

Beberapa desa di Kudus yang akan terdampak peningkatan debit sungai Juwana di antaranya adalah Karangrowo, Payaman, Kesambi, hingga ke Bulungcangkring dan Gondoharum.

Pj Bupati Kudus Herda Helmijaya saat meninjau situasi di Bendung Wilalung bersyukur sejauh ini wilayah Kudus masih cukup aman. Pihaknya menegaskan Koordinasi dan pengendalian air yang dilakukan antarinstansi telah maksimal. Sehingga, untuk saat ini mitigasi bencana perlu dilakukan untuk mengatasi potensi yang ada.

“Upaya pengendalian dan pemantauan telah dilakukan maksimal. Mitigasi bencana harus mulai dilakukan. Utamanya bagi masyarakat yang berpotensi terdampak bencana,” ucapnya.

Ke depan, Herda mengungkapkan perlu solusi strategis dalam mengatasi bencana banjir yang terjadi setiap tahun. Menurutnya, normalisasi sungai yang merupakan agenda terdekat BBWS Pemali Juwana belum cukup untuk mengatasi banjir.

Ali Bustomi