blank
Berderet lampion Shio berukuran besar dan Lampion 17 Dewa-Dewi serta Lampion Buddha Ketawa, dipajang untuk memeriahkan Hari Raya Imlek Kongzili 2576 di Solo. Juga dipajang Lampion Master Ular Kayu yang diberi aksesoris caping dan kipas, serta Lampion Fuk (Bahasa Mandarin artinya Keberuntungan).(SB/Bambang Pur)

SOLO (SUARABARU.ID) – Tahun baru imlek 2025 akan dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia Rabu Tanggal 29 Januari 2025 mendatang. Menjadi awal Tahun Ular Kayu 2576 Kongzili. Berlangsung mulai Tanggal 29 Januari 2025 sampai Tanggal 16 Februari 2026 tahun depan.

Hari Raya Imlek, menjadi momen terbesar dalam tradisi masyarakat Tionghoa. Memiliki makna mendalam yang menghubungkan setiap individu dengan akar budaya mereka. Bersamaan perayaan Tahun Baru Imlek, sering kita dengar penyampaian ucapan Gong Xi Fa Cai.

Tapi harap diketahui, Gong XI Fa Cai artinya bukan Selamat Tahun Baru Imlek. Kata itu berasal dari Bahasa Kanton (Gong Hay Fat Choy). Yakni doa pengharapan orang Tionghoa: ”Semoga mendapat kekayaan yang makin melimpah.” Gong Xi artinya semoga berbahagia, dan kata Fa Cai artinya bertambah kaya. Gong Xi Fa Cai memiliki arti Semoga berbahagia dan memperoleh keberuntungan (kekayaan) yang besar (melimpah). Bukan Selamat Hari Raya Imlek.

Apakah keliru mengucapkan Gong XI Fa Cai dalam penyambutan Tahun Baru Imlek ? Tentu saja tidak. Karena itu untaian doa bermakna baik: ”Semoga mendapat kekayaan yang makin melimpah.”

Kepada yang merayakan Imlek, sampaikan ucapan Sin Cun Kiong Hie (selamat menyambut musim semi). Ini erat hubungannya dengan datangnya musim semi di China, sebagai awal mempersiapkan musim tanam. Sampaikan ucapan: Xi Nian Kuai Le (Tahun Baru Bahagia), Xi Nian Hao (semoga jadi tahun baru yang baik).

Kalender Imlek

Wartawan Bambang Pur, pernah dua kali melakukan tugas jurnalistik ke Negeri China. Yakni Tahun 1990 ke Beijing dan Guangcu, dan Tahun 2007 ke Naning Provinsi Guangxi. Selama tugas di Negeri Tirai Bambu tersebut, mendapatkan pemahaman bahwa sejarah Kalender Imlek diciptakan oleh Huang Di. Yakni salah satu Nabi yang dimuliakan umat Konghucu, dan dinobatkan sebagai Bapak Moyang orang Tionghoa.

Kalender itu disebut penanggalan Yinli atau Kongzili. Yin dalam Bahasa Hanyu artinya bulan. Yinli/Kongzili adalah penanggalan berdasarkan peredaran Bulan mengelilingi Bumi selama 12 bulan. Penanggalan Imlek Kongzili, diciptakan untuk pedoman bercocok tanam. Juga untuk pedoman bersembahyang, bersyukur kepada Tuhan (Huan Tian/Shang Di).

Umat Khonghucu, menyebut Tahun Baru Imlek dengan Kongzili. Mengapa dalam perhitungannya untuk Tahun 2025 ini dituliskan sebagai Tahun 2576 Kongzili ? Ini erat kaitannya dengan masyarakat Tionghoa dalam menghormati Nabi Kongzi yang menyarankan digunakannya kembali penanggalan Dinasti Xia.

blank
Di Solo, sebanyak 5.000 lampion dipasang untuk memeriahkan Perayaan Hari Raya Imlek 2025 Kongzili 2756. Sejak Sabtu malam (18/1/25) semua lampion mulai dinyalakan., menambah semaraknya penyambutan Imlek di Kota Bengawan.(SB/Bambang Pur)

Perhitungan Tahun Kongzili dimulai pada Tahun Kelahiran Nabi, yaitu Tahun 551 Sebelum Masehi (SM). Maka untuk tahun ini (2025), perhitungan Kongzili-nya adalah sebagai berikut: 551 + 2025 = 2576.

Menyambut datangnya Tahun Baru Imlek Kongzili 2576, umat Konghucu melakukan sembahyang untuk memohon bimbingan, perlindungan dan berkah kepada Huang Tian (Tuhan), agar dapat menghadapi semua tugas dan kewajiban sepanjang tahun dengan baik.

Lampion

Di Solo, Jateng, perayaan Imlek 2025 Kongzili 2576 dimeriahkan dengan serangkaian acara. Ketua Panitia Bersama Imlek 2025 Kota Solo, Sumartono Hadinoto, menyatakan, perayaan Imlek tahun ini mengusung tema “Imlek dan Kebhinekaan Kota Solo.” Dilaksanakan dengan semangat toleransi, dan dapat dinikmati oleh wisatawan yang melancong ke Kota Bengawan sebagai event wisata budaya.

Kota Solo dalam merayakan Imlek 2025, berhias dengan keindahan 5.000 lampion yang terpasang di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman sampai di depan Balai Kota Surakarta hingga kawasan Pasar Gede di Ruas Jalan Urip Sumohardjo. Ribuan lampion tersebut berwarna merah, hijau, kuning dan biru.

Semua lampion yang terpasang adalah baru dan mulai dinyalakan sejak Sabtu malam (18/1/25). Juga dipajang lampion berukuran besar berbentuk Shio dan 17 Dewa-Dewi serta Lampion Buddha Ketawa. Dipasang pula Gapura Imlek, lampion Master Ular yang diberi aksesoris caping dan kipas serta Lampion Fuk (Bahasa Mandarin artinya Keberuntungan). Ini cocok untuk berswafoto bagi para wisatawan.

Imlek di Kota Solo juga menggelar Kirab Grebeg Sudiro yang diagendakan berlangsung Tanggal 26 Januari 2025 mendatang. Dalam event wisata Grebeg Sudiro, menampilkan kesenian Liong dan Barongsai, yang akan hadir setiap malam hingga Tanggal 27 Januari 2025. Lokasinya, di depan Kelenteng Tien Kok Sie. Akan dipentaskan secara bergantian oleh enam komunitas (group) Barongsai.

Pesta kembang api selama 30 menit, akan dilaksanakan Tanggal 28 Januari 2025. Kirab Barongsai dan Cap Go Meh bersama Pemerintah Kota Solo dilaksanakan Tanggal 12 Februari 2025. Bersamaan itu, juga dilaksanakan lomba foto dan video, penulisan berita, lomba lari Imlek Fun sejauh 5 Kilometer.(Bambang Pur)