blank
Ketua DPC PPP Wonosobo Gus Itab menyerahkan potongan tumpeng pada sesepuh PPP. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-DPC PPP Kabupaten Wonosobo memperingati hari lahir (Harlah) partai berlambang Kakbah, pada Kamis (16/1/2025), dengan menggelar ziarah ke makam para muassis (pendiri) PPP, doa bersama, refleksi perjalanan partai dan potong tumpeng di Kantor DPC PPP setempat.

Ziarah yang diikuti pengurus harian DPC PPP itu dilakukan di makam almaghfurllah KH Ibrohim di Jawar Mojotengah, pesarean almaghfurllah KH Zaenudin di Tempelsari Maduretno Kalikajar dan makam almaghfurllah KH R Muttiqun Asnawi di Jawar Mojotengah.

Usai ziarah dilakukan tahlil, doa bersama, tumpengan dan refleksi perjalanan PPP Wonosobo dari masa ke masa oleh sesepuh PPP, yakni KH Abu Tamam Serangsari Kejajar dan KH Afif Afadol dari Sapuran Wonosobo. Beliau berdua sejak muda sudah ber-PPP dan hingga kini meski telah sepuh masih setia dengan partai berbasis Islam itu.

Potong tumpeng pertama dilakukan oleh Ketua DPC PPP Wonosobo KH Khairullah Al Mujtaba (Gus Itab) diserahkan kepada sesepuh PPP KH Abu Tamam. Potong tumpeng kedua dilakukan Sekretaris DPC PPP Rusta Effendi diserahkan pada tokoh PPP KH Afif Afadol. Potong tumpeng juga disaksikan tokoh PPP KH Abdul Haq.

Acara tahlil, doa bersama, refleksi perjalanan PPP Wonosobo dan tumpengan juga diikuti pengurus harian DPC PPP, pengurus PAC PPP dari 15 Kecamatan, perwakilan pemuda dan aktifis perempuan PPP.

Transformasi Indonesia

blank
Pengurus DPC dan PAC PPP se-Wonosobo foto bersama usai doa bersama. Foto : SB/Muharno Zarka

Ketua DPC PPP Wonosobo KH Khairullah Al Mujtaba mengatakan meski peringtan Harlah PPP ke-52 digelar secara sederhana namun punya makna mendalam. Ziarah yang dilakukan ke para muassis dan doa bersama dalam rangka untuk menggapai berkah dan barokah dari para tokoh pendahulu PPP .

“Kami yakin dengan kekompakan serta semangat para kader dan pengurus, PPP ke depan akan semakin ngremboko dan jaya. Tema Harlah PPP tahun 2025 ini adalah “Transformasi PPP untuk Indonesia”. Alhamdulillah, saat ini, masih banyak kasepuhan yang masih tetap istiqomah di PPP,” katanya.

Menurut Gus Itab, transformasi PPP bagi Indonesia ini membutuhkan komitmen untuk berinovasi dalam merespons perubahan zaman secara adaptif. Komitmen ini harus dimulai dari para kader PPP dan pengurus seluruh tingkatan dari pusat, daerah hingga ranting.

“Perubahan ditempuh dengan mendorong terwujudnya transformasi PPP menjadi partai Islam modern dan mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Upaya tersebut perlu dilakukan agar PPP ke depan bisa lebih memahami pasar (market) dari konstituen partai,” tegasnya.

PPP, lanjut Gus Itab, harus melihat apa sekarang yang menjadi market atau pasar dari konstituen PPP. Karena itu, di Harlah ke-52 ini, kenapa PPP mengambil satu lompatan besar yakni transformasi PPP untuk Indonesia. PPP ke depan harus bangkit dan jaya kembali. PPP adalah jalan perjuangan agama melalui partai politik.

Muharno Zarka